Gila Bola – Manchester United di bawah kendali Erik ten Hag selalu mengejar permainan cepat, namun kemenangan atas West Ham menunjukkan bahwa mereka juga mampu tampil efektif dengan gaya permainan yang lebih lambat.
Sebagian besar musim ini, penurunan performa menghantui Manchester United karena berbagai alasan, mulai dari cedera hingga insiden yang di luar kendali Ten Hag. Sang manajer tampaknya telah mengubah fokusnya untuk menciptakan “tim transisi terbaik di dunia.”
Meskipun demikian, dalam pertandingan melawan West Ham, strategi David Moyes yang mengandalkan serangan balik berhasil mengganggu Setan Merah. Erik ten Hag memahami potensi bahaya ini dan mengajarkan pemainnya untuk bermain dengan hati-hati.
Ten Hag, yang sebelumnya vokal tentang kecepatan permainan, kali ini memilih pendekatan yang lebih terukur. Kemenangan 3-0 atas West Ham tidak hanya hasil dari keputusan bermain cepat, melainkan juga hasil dari keputusan cerdas para pemain dalam menguasai bola.
Contohnya, Bruno Fernandes mengubah pendekatan umpannya. Biasanya cenderung memberikan umpan ke depan, kali ini ia memperlambat permainan dengan umpan-umpan ke samping atau ke belakang.
Keamanan pertahanan menjadi fokus utama dalam pertandingan ini. Manchester United berusaha menghindari kesalahan yang dapat dimanfaatkan oleh West Ham. Kobbie Mainoo bahkan memberikan isyarat kepada rekan setimnya untuk tetap bermain “tenang” saat perlu.
Tiga gol United berasal dari pemain muda yang menunjukkan potensi besar. Rasmus Hojlund dan Alejandro Garnacho, dengan permainan keras dan ketekunan, masing-masing mencetak gol. Duet Hojlund dan Garnacho memberikan harapan positif untuk masa depan Setan Merah.
Dalam konteks taktik, Ten Hag menyadari bahwa perpaduan antara bertahan dan menyerang menjadi kunci keberhasilan. Dengan pemulihan pemain dari cedera, tim semakin kokoh. Manchester United terlihat lebih seimbang dengan 11 pemain bertahan dan 11 pemain penyerang.
Kemenangan ini menandai rentetan tak terkalahkan selama lima pertandingan di semua kompetisi bagi Manchester United, menjadi periode terpanjang mereka pada 2023-24. Kunjungan ke Aston Villa diharapkan menjadi ujian berikutnya.
Dengan penekanan pada kecepatan permainan yang diimbangi dengan kehati-hatian, skuad Manchester United di bawah Erik ten Hag sedang mengukir identitas sebagai tim yang tidak hanya cepat tetapi juga cerdas.