Site icon Gilabola.com

Lima Tim Favorit Juara di Piala Asia 2023, Nomor Satu Lawan Indonesia di Fase Grup

Timnas Indonesia dalam sebuah sesi latihan di Qatar

Gila Bola – Empat negara menjadi favorit juara di ajang Piala Asia 2023 yang digelar di kandang tim juara bertahan, Qatar, pada 12 Januari hingga 10 Februari 2024.

Beberapa pemain bintang akan ambil bagian dalam perhelatan ini dengan membela sejumlah tim yang difavoritkan bakal menjadi juara.

Dilansir dari Al Jazeera, banyak di antara bintang lapangan tersebut yang kita ketahui merumput di sepak bola Eropa, dan mereka juga akan menjadi lawan Timnas Indonesia yang baru kembali beraksi di Piala Asia setelah absen sejak tahun 2007.

Dari 24 negara yang lolos ke putaran final di ajang empat tahunan yang digelar tahun ini tersebut, hanya empat tim yang difavoritkan jadi juara – nomor satunya akan jadi lawan ketiga skuad Garuda di fase grup! Berikut ini ke empat tim favorit tersebut:

Mereka kalah dari Qatar di final Piala Asia 2019, dan kini berniat balas dendam serta merebut gelar juara.

Jepang memang menjadi tim favorit yang berpeluang besar merebut trofi Piala Asia kali ini, dan jika berhasil, mereka akan tercatat sudah lima kali menjadi juara di ajang ini.

Posisi Jepang dalam ranking Fifa terpaut sangat jauh dari Indonesia. Mereka bahkan menjadi tim dengan peringkat tertinggi di Piala Asia, yakni peringkat 17 dunia. Indonesia? Harus puas tetap berada di urutan 146 dunia.

Tim asuhan Hajime Moriyasu itu dipenuhi para pemain berkualitas, meskipun skuad Hajime tak diperkuat gelandang Lazio, Daichi Kamada.

Hajime memang tak memanggil Kamada, dan lebih memilih bintang Brighton, Kauro Mitoma, yang cedera engkel pada bulan lalu dan harus absen selama enam pekan. Tentu saja, hal ini sangat berisiko bagi skuad Hajime, terutama jika Mitoma tak pulih tepat waktu.

Lalu, ada pula bintang baru Liverpool, Wataru Endo, yang kini bisa memberi stabilitas inti di lini tengah Timnas Jepang. Pemain ini juga telah berhasil buktikan kemampuannya.

Jepang juga akan diperkuat mantan pemain muda Real Madrid, Takefusa Kubo, yang selalu tunjukkan permainan gemilang bersama klubnya saat ini, Real Sociedad.

Jepang tercatat sudah bermain di lima dari delapan laga final, sehingga, ada mereka akan menjadi tim yang harus dikalahkan.

Timnas Korsel difavoritkan bisa menjadi juara di Piala Asia 2023, di mana mereka juga akan diperkuat banyak pemain berkualitas dan merumput di sejumlah klub Eropa.

Korsel akan diperkuat kapten Tottenham Hotspur, Son Heung-min, yang berhasil membawa timnya menjadi penantang gelar dan membantu mengisi kekosongan yang ditinggalkan Harry Kane. Apalagi, Son sudah tiga kali menjadi Pemain Terbaik Asia.

Saat ini, Son juga menjadi fokus utama aspirasi Korsel dalam menutup kesenjangan dengan rekor juara Asia yang sudah dikantongi Jepang. Sampai saat ini, Korsel baru berhasil menyabet dua gelar di Piala Asia dan belum pernah menjadi juara lagi sejak tahun 1960.

Korsel juga akan diperkuat Kim Min-jae di Piala Asia 2023 – bek tengah Bayern Munchen yang berhasil membantu Napoli akhiri penantian juara selama 33 tahun. Pemain ini mereka untuk meraih gelar Serie A musim lalu, akan menjadi andalan timnya.

Lalu, Korsel juga akan diperkuat penyerang PSG, Lee Kang-in, yang barangkali bisa memanfaatkan situasi di saat para pemain lawan fokus menjegal Son.

Baik Son maupun Lee diyakini menjadi ancaman besar, karena Timnas Korea Selatan juga bertekad akhiri 64 tahun tanpa trofi dan sekali lagi mengangkat Piala Asia.

Arab Saudi secara mengejutkan kalahkan Argentina di babak penyisihan grup Piala Dunia Qatar 2022, dan mereka so pasti menjadi penantang dua favorit dari Asia Timur.

Liga Pro Saudi memang alami perubahan besar tahun lalu setelah mereka datangkan Cristiano Ronaldo, Sadio Mane dan Neymar yang berhasil mendongkrak kompetisi mereka ke level baru. Pada gilirannya, peningkatan itu memberi efek menetes ke bawah (trickle-down effect) kepada para pemain Saudi yang sudah berkiprah lebih dulu di liga mereka.

Ini terlihat dari permainan bintang Al-Hilal, Salem Al-Dawsari, yang tunjukkan perkembangan dahsyat setelah ia mencetak gol kemenangan Arab atas Argentina.

Pemain Timnas Arab lainnya yang bisa memberi pengaruh besar di Piala Asia 2023 ini dengan mencetak gol, adalah Firas Al-Buraikan. Pemain berusia 23 tahun ini sudah mencetak 16 gol dan assist dalam 17 laga yang dilakoni Al Ahli musim ini, dan ini menjadi catatan terbanyak yang berhasil dibukukan seorang pemain asal Saudi di ajang liga.

Sedangkan Nawaf Al-Aqidi, juga bisa membawa Arab menjadi penantang gelar di Piala Asia edisi kali ini, atau setidaknya menjadi penjaga gawang nomor wahid di Asia.

Kiper Al Nassr tersebut kini tampaknya telah terbiasa menghentikan tembakan Ronaldo dan Mane ketika mereka sedang berlatih. Sayangnya, Arab Saudi – juara tiga kali dan finalis enam kali itu, belum pernah mengangkat trofi Asia sejak tahun 1996.

Tim juara bertahan ini diyakini akan tampil penuh percaya diri, karena mereka punya kekuatan tambahan, yakni keunggulan sebagai tuan rumah.

Ini menjadi keunggulan yang akan dibuktikan oleh banyak negara selama bertahun-tahun, tapi hal ini juga bisa berdampak besar. Kemenangan 3-1 di laga final Piala Asia 2019 melawan Jepang telah memberi Qatar kemenangan pertama di ajang empat tahunan ini.

Kali ini, Akram Afif tetap menjadi bintang bagi Timnas Qatar – tercatat lewat eksekusi penaltinya yang memastikan gelar juara Qatar di final empat tahun lalu.

Pemain 27 tahun ini direkrut Villareal pada tahun 2016, tetapi kembali ke klub masa kecilnya, Al Sadd, di tahun 2020.

Walau Afif menyumbang gol di laga uji coba terakhir sebelum turnamen ini bergulir, dia tak mampu membawa timnya terhindar dari kekalahan 1-2 dari Yordania, yang kemudian berdampak buruk bagi skuad mereka.

Peringkat FIFA tertinggi yang dikantongi The Maroons sebelum menjadi juara Piala Asia, terjadi di tahun 1993 saat Qatar bertengger di posisi 53 dunia. Lalu, kemenangan atas Jepang mendongkrak posisi mereka ke urutan 42, meskipun kembali merosot kembali – ke peringkat 58, atau dua posisi di bawah Arab Saudi.

Di dua kesempatan sebelumnya Qatar juga menjadi tuan rumah Piala Asia, dan berhasil mencapai perempatfinal di tahun 2011. Ini terjadi setelah mereka kalah 2-3 dari Jepang di menit-menit terakhir – di mana Jepang yang akhirnya menjadi juara. Sebelumnya, Qatar juga gagal ke semifinal di Piala Asia 1988.

Iran menjadi anak emas sepak bola Asia di tahun 1960-an dan 1970-an, saat mereka berhasil menyabet tiga gelar juara berturut-turut di tahun 1968, 1972 dan 1976. Namun, sejak saat itu Iran tidak pernah berhasil melaju ke final.

Namun, hal ini tak menghentikan mereka untuk amankan prestasi di panggung kompetisi internasional, di mana mereka berjaya di Piala Dunia.

Iran sudah tampil enam kali di turnamen Piala Asia, termasuk pada tiga edisi terakhir dan penampilan pertama mereka di periode itu terjadi dua tahun setelah kemenangan terakhir mereka di ajang empat tahunan tersebut.

Posisi Iran dalam ranking Fifa pun meroket, dan sempat menduduki posisi 15 dunia! Sayangnya, Iran tak pernah lolos dari babak penyisihan grup Piala Dunia, hingga saat ini bertengger di urutan 22 dunia – dua posisi di atas Korea Selatan.

Lalu, sekarang, apakah Iran bisa kembali melaju ke final setelah lebih dari empat dekade?

Satu hal yang pasti, Iran tak bisa dianggap tim underdog di kompetisi manapun – termasuk di Piala Asia, setelah penampilan mereka di ajang internasional dan peringkat yang mereka kantongi saat ini.

Exit mobile version