Gilabola.com – Arne Slot dinilai semakin tidak mampu mengatasi krisis Liverpool meski pernah memenangkan Premier League musim lalu dan diberikan anggaran besar pada musim panas, sementara catatan sembilan kekalahan dari dua belas laga menambah tekanan agar klub segera mencari pelatih baru.
Performanya disebut merosot tajam karena tim kini dibentuk berdasarkan rekrutan utamanya sendiri, para pemain tampil di bawah standar, dan kekalahan beruntun dengan selisih gol besar memperlihatkan bahwa Slot tak mampu memberikan respons taktis ketika pertandingan memburuk.
Sejumlah pihak menilai pemecatan Slot akan terlihat berlebihan mengingat gelar yang diraih musim sebelumnya. Namun pendapat itu dianggap tidak relevan karena justru alasan tersebut menegaskan mengapa perubahan perlu dipertimbangkan.
Slot disebut tidak memiliki jawaban atas persoalan yang kini menggerus performa Liverpool. Situasi dianggap berjalan tanpa arah dan terus merugikan tim dalam intensitas yang semakin besar.
Pada musim lalu, kesuksesan dinilai tidak sepenuhnya berasal dari sentuhan Slot. Tim kala itu masih membawa struktur peninggalan Jurgen Klopp yang hanya disentuh sedikit oleh manajer baru itu.
Ketika Manchester City terpuruk dan Arsenal gagal menjaga konsistensi, Liverpool mendapat momentum. Kondisi itu tidak terjadi musim ini dan kelemahan Slot terlihat lebih jelas.
Pergantian Wajah Tim dan Runtuhnya Performa
Musim ini, Liverpool bermain dengan identitas yang berasal dari rekrutan dan taktik Slot sendiri. Perubahan itu ternyata tidak membawa peningkatan, tetapi justru memicu krisis yang memengaruhi seluruh aspek musim mereka.
Catatan sembilan kekalahan dari dua belas pertandingan dianggap bukan sekadar fase buruk. Statistik tersebut dipandang sebagai bukti kuat bahwa pendekatan Slot tidak berjalan.
Kekalahan terbaru dari PSV menjadi pukulan lain yang menegaskan betapa rapuhnya permainan Liverpool. Para pendukung menyampaikan kekecewaan mereka dengan intensitas yang meningkat setelah laga.
Dalam tiga pertandingan terakhir, Liverpool kalah dengan agregat 10-1. Realitas itu menggambarkan kondisi tim yang jatuh jauh dari standar yang seharusnya.
Para pemimpin tim seperti Virgil van Dijk, Mohamed Salah, dan Alexis Mac Allister terlihat tampil jauh di bawah kemampuan terbaik mereka. Performa itu membuat daya saing Liverpool menurun drastis.
Florian Wirtz yang didatangkan dengan biaya sangat besar dinilai belum mampu beradaptasi dengan intensitas fisik liga. Kondisinya menjadi contoh dari rekrutan mahal yang tidak berdampak seperti harapan.
Alexander Isak, yang memecahkan rekor transfer domestik, juga belum memenuhi ekspektasi. Golnya yang baru satu kali mencerminkan kesulitan besar dalam menemukan peran di tim.
Milos Kerkez dianggap tampil tidak meyakinkan dan terlihat kesulitan menghadapi tekanan pertandingan besar. Semua rekrutan itu memperkuat pandangan bahwa Slot tidak berhasil menyatukan komponen timnya.
Krisis yang Tidak Teratasi dan Pertanyaan Besar untuk Klub
Liverpool bukan hanya kalah, tetapi sering mengalami kekalahan telak. Dukungan penonton berkurang seiring meningkatnya rasa frustrasi di tribun.
Slot mengaku dirinya hampir kebingungan melihat kondisi tim, tetapi pengamat menilai tidak ada yang perlu ditambahi pada pengakuan itu. Ketidaksanggupannya mengubah pertandingan menjadi kritik paling tajam terhadap kompetensinya.
Beberapa pihak menilai bahwa apa pun yang telah terjadi di masa lalu tidak boleh menutupi kegagalan di depan mata. Dunia sepak bola selalu menilai berdasarkan hasil terbaru.
Pada awal musim pun sudah terlihat tanda-tanda keraguan, dan perjalanan empat bulan berikutnya tidak menunjukkan adanya solusi yang berhasil. Kritik yang muncul menilai Slot bukan jawaban untuk masa depan Liverpool.
Fenway Sports Group didesak untuk bertindak cepat dan mencari sosok yang mampu mengembalikan stabilitas tim. Situasi saat ini dianggap tidak bisa dibiarkan berlarut-larut jika klub ingin menyelamatkan musim mereka.