Arsenal mengawali musim dengan baik, namun kini tengah terpuruk. Kita akan membahas apa saja masalah skuad Mikel Arteta dan cara sang pelatih memperbaiki The Gunners!
Skuad Arsenal membuang begitu banyak poin dalam beberapa laga terakhir. Target yang awalnya menjadi penguasa puncak klasemen Liga Inggris justru gagal total.
Apa yang membuat The Gunners turun performanya meski telah menjalani awal yang sangat bagus musim ini? Dan bagaimana strategi Mikel Arteta megatasi semua masalah ini? Serta siapa saja target transfer Arteta di bursa transfer Januari?
Mari kita bedah satu persatu apa saja masalah skuad Mikel Arteta dan langkah-langkah apa saja yang akan ia lakukan untuk menyelamatkan timnya.
Arsenal Pasif dan Tidak Efisien!
Umpan yang kurang akurat, sikap pasif saat bermain tanpa bola, dan kurangnya kerjasama antara pemain telah menghantui menjadi masalah bagi Arsenal dalam beberapa pertandingan terakhir.
Hal ini juga yang membuat mereka kalah saat melawan West Ham dan juga kalah saat melawan Fulham, dan itu membuat Mikel Arteta sangat frustrasi.
Pemain Arsenal seperti tak berniat untuk bermain saat tertinggal dari West Ham di Emirates, namun sebenarnya saat bermain tandang melawan Fulham mereka awalnya cukup menjanjikan.
David Raya, Kai Havertz, dan Gabriel Martinelli yang melakukan sprint, semua bergerak cepat untuk memulai serangan Arsenal, tembakan Martinelli ditepis Leno namun bola muntah langsung disambar oleh Bukayo Saka menjadi gol.
Itu adalah gol tercepat Arsenal dari open play musim ini, tetapi pada akhirnya mereka gagal mempertahankan keunggulan tersebut.
Sepanjang pertandingan, Martinelli terlihat tajam ketika bola ada di sisi lapangan, melewati pemain lawan baik dari luar maupun dalam, tetapi umpan akhirnya tidak cukup presisi.
Pasifnya pemain Arsenal lainnya juga menjadi masalah, skuad The Gunners menjadi terpecah.
Di belakang, mereka tidak memberikan tekanan ke depan dengan baik, memberikan ruang kepada pemain Fulham untuk menyerang di belakang Ben White di sisi kanan Arsenal.
Empat ancaman datang sebelum Raul Jimenez akhirnya menyamakan kedudukan pada menit ke-29, usai celah di pertahanan skuad Arteta diterobos oleh Antonee Robinson dan Willian.
Dalam satu kejadian, cara tersebut tampak sangat mudah bagi Fulham, Willian cukup berdiri diam ketika Ben White maju.
Saka mencoba untuk bergerak ke kiri untuk terlibat dalam serangan tetapi Fulham segera menyerang area yang ditinggalkannya ketika mereka kembali merebut bola. Ini sangat tidak efisien.
Sisi Mikel Arteta tahu ruang mana yang perlu mereka kuasai untuk mengancam pemain lawan, tetapi kurangnya kecepatan mereka dalam pergerakan membuat semuanya berantakan.
Fulham pun semakin percaya diri. Sebuah momen saat bola dikirimkan ke garis tengah lapangan di mana ada Declan Rice dan Gabriel Magalhaes yang seharusnya dalam posisi menyerang malah diam saja.
Jimenez pun menguasainya dan memulai serangan yang mengarah pada serangkaian tendangan pojok yang berakhir dengan gol dari Bobby De Cordova-Reid.
Upaya Arteta merubah formasi menjadi 3-5-2 dengan Leandro Trossard sebagai bek sayap tidak berhasil.
Yang menghawatirkan adalah ini kedua kalinya di musim ini Arsenal hanya meraih satu poin dari enam poin yang mungkin mereka dapatkan saat melawan Fulham.
Sebelumnya Arsenal hanya meraih satu poin juga saat hasil imbang 2-2 di Emirates pada bulan Agustus, dan dalam dua pertemuan tersebut, skuad Arteta unggul lebih dulu.
Kini masih ada waktu bagi Arteta untuk memperbaiki semuanya, pertandingan Liga Inggris mereka berikutnya baru akan berlangsung pada tanggal 20 Januari nanti di kandang melawan Crystal Palace,
Mereka akan sibuk minggu ini di putaran ketiga Piala FA yang akan digelar akhir pekan ini melawan Liverpool.
Apakah Gabriel Martinelli Solusinya?
Arsenal membutuhkan solusi dari Mikel Arteta dan Gabriel Martinelli bisa menjadi kunci semua masalah The Gunners
Hanya 12 bulan yang lalu, Arsenal adalah tim yang menakutkan bagi West Ham yang berhasil mengalahkan mereka dan akhirnya unggul tujuh poin di puncak klasemen Liga Premier.
Hampir setahun sejak kemenangan itu, tim Mikel Arteta mengalami laga yang benar-benar berbeda saat kalah 2-0 dari West Ham dan membuang kesempatan untuk melompati pemimpin klasemen Liverpool.
Kini mereka pun 10 poin lebih sedikit dibandingkan pada tahap yang sama musim lalu.
Melawan West Ham, Arsenal menguasai 74 persen penguasaan bola dan 30 percobaan tembakan. Mereka juga mencetak rekor baru dengan mencatatkan 77 sentuhan di kotak lawan, itu yang terbanyak dalam satu pertandingan Liga Premier …. tapi tragisnya mereka gagal mencetak gol!
The Hammers bermain bertahan dan membuat sulit bagi pemain Arsenal yang mengandalkan Bukayo Saka dan Gabriel Martinelli.
Taktik West Ham telah menjadi cetak biru di Liga Inggris, cara ampuh untuk menghentikan para penyerang Arsenal.
Semua penyerang Arsenal tampak kesulitan pada beberapa momen musim ini, tetapi korban terbesar dari taktik lawan adalah Martinelli.
Gabriel Martinelli itu adalah faktor kunci bagi Arsenal musim lalu dan pada tahap ini musim lalu, ia bahkan sudah mencetak tujuh gol di Liga Inggris.
Angka itu turun menjadi dua gol saja musim ini. Dibandingkan penyerang Arsenal lainnya, Martinelli mencari ruang untuk berlari dan kali ini ruang ini ditutup oleh lawan-lawan mereka.
Seluruh pemain di sisi kiri Arsenal juga telah kesulitan musim ini. Performa Oleksandr Zinchenko menurun, Kai Havertz membaik, Dengan Granit Xhaka, Martinelli masih membutuhkan waktu untuk bisa menciptakan koneksi.
Arteta, sampai sekarang, tetap percaya pada Martinelli. Tapi sang pelatih harus mencari cara agar lawan-lawan mereka tak lagi mematikan pergerakan Martinelli.
Empat Area Yang Jadi Target Perbaikan Arteta
Performa buruk Arsenal akhir-akhir ini telah menimbulkan pertanyaan tentang kualitas dan kedalaman skuad, dan Mikel Arteta mungkin akan mulai mencari solusi di bursa transfer.
Arsenal mengeluarkan banyak uang pada jendela transfer musim panas untuk mendatangkan Declan Rice, Kai Havertz, David Raya, dan Jurrien Timber, tetapi mereka semua turun performanya, dan kini ada desakan untuk mendatangkan seorang penyerang lagi.
Pengeluaran besar-besaran pada musim panas berarti potensi Arsenal untuk merekrut pemain pada bulan Januari menjadi terbatas, tapi Arteta tetap ingin memperkuat empat posisi sebelum musim depan dimulai.
Sebuah laporan dari The Daily Mail sekarang mengungkapkan bahwa Dalam dua jendela transfer berikutnya, Arsenal ingin merekrut seorang bek, dua gelandang, dan seorang penyerang untuk memperkuat kualitas dan jumlah pilihan yang tersedia bagi Arteta.
Jorrel Hato dari Ajax dikaitkan sebagai pemain belakang yang dibutuhkan Arsenal untuk transfer di bursa Januari ini.
Cedera Takehiro Tomiyasu dan Jurrien Timber telah membuat Arsenal kekurangan pemain di lini belakang dalam beberapa pekan terakhir, dan jika ada yang cedera lagi itu berartibencana.
Arsenal memang telah merekrut dua gelandang yaitu Declan Rice dan Kai Havertz, tetapi Jorginho, Mohamed Elneny, dan Thomas Partey semuanya dikaitkan dengan kepindahan, selain itu Jorginho dan Elneny keduanya habis kontrak pada akhir musim ini.
Ini bisa berarti setidaknya satu tambahan diperlukan, dan nama Douglas Luiz menjadi target utama.
Lini serang Arsenal telah banyak dikritik musim ini, dan diklaim bahwa tambahan seorang penyerang akan membantu menyelesaikan banyak masalah di depan gawang.
Ivan Toney adalah nama yang selalu disebut, sementara Victor Osimhen dari Napoli juga dikaitkan dengan kepindahan di musim panas nanti.
Area Mana Yang Harus Jadi Prioritas?
Dengan masalah keuangan yang dihadapi Arsenal terkait aturan Financial Fair Play, nampaknya sebagian besar transfer yang diinginkan Arteta harus menunggu hingga musim panas, tetapi seorang bek menjadi kebutuhan utama dalam beberapa pekan mendatang.
Performa Ben White telah dipertanyakan, tanpa pemain pengganti yang memadai untuknya atau William Saliba di sisi kanan pertahanan, jika salah satu dari keduanya mengalami cedera, itu akan membawa Arsenal ke dalam krisis.
Tantangan gelar Arsenal runtuh ketika Saliba mengalami cedera musim lalu, dan Arteta harus merekrut seorang bek yang dapat menggantikan posisi Ben White atau Saliba agar bisa menghindari kesalahan serupa dalam musim ini.