Site icon Gilabola.com

Begini Nasib Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023 Pasca Tragedi Kanjuruhan

Begini Nasib Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023 Pasca Tragedi Kanjuruhan

Indonesia berada dalam ancaman besar terkait status mereka sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pasca ratusan nyawa melayang di Kanjuruhan.

Indonesia tidak hanya berduka atas kerusuhan yang mengorbankan ratusan nyawa dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, tapi juga melihat status mereka sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 mendatang berada dalam tanda tanya besar.

Seperti yang telah banyak kami beritakan sebelumnya, sepak bola Indonesia tengah terguncang oleh tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10) malam WIB dalam pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Dalam laga lanjutan Liga 1 tersebut, tuan rumah menderita kekalahan dengan skor 2-3 dari tim tamu yang sekaligus rival bebuyutan mereka, membuat para suporter Aremania marah dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion yang akhirnya menimbulkan kericuhan.

Pada akhirnya dengan percampuran antara kerumunan fans yang masuk ke stadion, semprotan gas air mata oleh kepolisian, dan kepanikan di tribun yang juga terkena semprotan dan mengakibatkan adanya desak-desakan keluar stadion membuat insiden ini berubah menjadi tragedi yang menewaskan ratusan nyawa, kabarnya hingga 129 korban jiwa hingga 140 korban jiwa yang tersebar di berbagai rumah sakit di Malang sekarang.

Nah yang sekarang menjadi perhatian selanjutnya adalah bahwa Indonesia adalah tuan rumah terpilih untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tahun depan dan sekarang status mereka bisa dipertanyakan lantaran kondusivitas dan tingkat keamanan sepak bola di negeri ini sekarang akan banyak menjadi sorotan dan perhatian dunia.

Bahkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali juga mengaku bahwa pihaknya sekarang mengkhawatirkan sanksi dari FIFA yang bisa berdampak pada status mereka sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2023 mendatang, sembari menyayangkan bagaimana tragedi sepak bola semacam ini masih bisa terus terjadi.

Exit mobile version