Kerusuhan pecah di Stadion Kanjuruhan Malang setelah Arema Malang kalah oleh Persebaya Surabaya, total 127 orang tewas!
Sepak bola Indonesia berduka, sebanyak 127 orang tewas dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10) malam usai laga antara Arema Malang vs Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3.
Diantara 127 orang yang tewas adalah dua anggota polisi yang berada di stadion, 34 orang dilaporkan tewas di dalam stadion namun sebagian besar meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
Semua berawal setelah pertandingan antara Arema Malang vs Persebaya Surabaya dalam laga lanjutan Liga 1 yang digelar di Stadion Kanjuruhan Malang. Pertandingan usai dengan skor 2-3, dan segera setelah laga usai suporter tuan rumah menyerbu masuk lapangan.
Masuknya penonton ke dalam lapangan direspon dengan gas tembakan air mata oleh pihak kepolisian untuk mengkondisikan situasi. Diberitakan oleh detik.com, gas air mata juga ditembakkan ke arah tribun penonton.
Panik, penonton di tribun pun berhamburan dan kekacauan pun terjadi, dan hal inilah yang menyebabkan timbulnya korban jiwa, penonton berlarian dan berdesakan sehingga menyebabkan korban akibat terinjak-injak oleh sesama suporter yang panik.
Hingga berita ini diturunkan, total sudah 127 orang yang dinyatakan meninggal dunia dan 180 orang mengalami luka-luka. Ini menjadi tragedi sepak bola terburuk dalam sejarah sepak bola Indonesia, bahkan dunia!
Sebagai catatan, tragedi sepak bola yang paling banyak memakan korban jiwa terjadi dalam tragedi di Estadio Nacional di Peru yang memakan 328 jiwa. Nomor dua di Accra Sports Stadium di Ghana dengan 126 korban jiwa.
Kini tragedi stasion Kanjuruhan menempati posisi kedua dengan 127 korban jiwa, ini angka yang besar dan memilukan! Jangan sampai terjadi lagi!