Persija Jakarta Bisa Andalkan Dony Tri Pamungkas yang Kini Makin Berkualitas

Gilabola.comPersija Jakarta harus yakin bintang mudanya, Dony Tri Pamungkas, akan semakin berkualitas setelah ditempa pelatih Shin Tae-yong meskipun Indonesia tersingkir di Piala AFF 2024.

Pasalnya, Dony merasakan banyak pelajaran berharga saat ia diasuh pelatih asal Korea Selatan tersebut. Apalagi, selama dilatih Shin Tae-yong dalam pelatnas yang digelar jelang ajang Piala AFF beberapa waktu lalu, Dony – dan semua pemain U22 yang dipanggil, harus bisa tunjukkan kemampuan terbaiknya.

Sayangnya, langkah Indonesia di ajang Piala AFF 2024 harus terhenti di fase grup, setelah skuad Garuda Muda hanya kantongi satu kemenangan, satu hasil imbang dan dua kali kalah.

Meski demikian, dalam akun resminya di laman Instagram, Dony Tri mengakui dirinya mendapat pengalaman yang luar biasa berharga di Timnas Indonesia U22.

Walaupun di pertandingan terakhir – yang berakhir dengan kekalahan 0-1 Indonesia dari Filipina, tim lawan unggul berkat gol penalti yang berawal dari kesalahan Dony Tri yang dinilai sudah lakukan handball di area penalti.

Dony Tri Sedih Usai Sebabkan Penalti Lawan di Laga Indonesia vs Filipina

Di samping itu, dalam laga tersebut Indonesia pun harus bermain dengan 10 pemain setelah kapten tim, Muhammad Ferarri di-kartu merah akibat lakukan pelanggaran terhadap pemain lawan.

Kekalahan yang berakhir dengan terdepaknya Indonesia dari ajang Piala AFF 2024 – di samping adanya ‘kontribusi’ Dony dalam terciptanya gol lawan, membuat bek berusia 19 tahun tersebut sangat sedih dan menangis usai pertandingan.

Dony tentu saja sangat menyesali keteledorannya, apalagi hal itu kemudian membuat tim lawan unggul dan berhasil melaju ke fase berikutnya. Dony bahkan harus ditenangkan oleh rekan-rekan satu tim maupun staf pelatih Timnas Indonesia usai pertandingan.

Menimba Banyak Hal di Tim Asuhan Shin Tae-yong

Meski Indonesia gagal melaju di ajang sepak bola ASEAN, Piala AFF 2024, bek muda kelahiran Boyolali itu mengaku sangat berkesan dilatih Shin Tae-yong. Apalagi, ia juga banyak menimba ilmu dari para pemain yang lebih senior di tim itu.

Kini, Dony diyakini punya banyak bekal untuk tampil lebih berkualitas di lapangan. Apalagi, ia sudah sudah menggeluti dunia sepak bola sejak usianya masih 12 tahun.

Ia mengawali karirnya sejak menjadi siswa di SSB Bina Taruna. Tiga tahun menimba ilmu sepak bola di SSB tersebut (2017 – 2020), Dony menjajal kemampuannya dengan ikuti seleksi di tim EPA Persija U16.

Jadi Pemain Termuda di Liga 1

Tampil gemilang di tim tersebut, Dony kemudian bergabung dengan Akademi Persija. Ia bahkan sudah ikuti latihan bersama tim senior di tahun 2021 – hanya setahun setelah ia berlatih di akademi tersebut.

Dalam beberapa kali sesi latihan yang diikutinya, penampilan Dony ternyata menarik perhatian sang pelatih dan direkomendasikan masuk tim senior Macan Kemayoran.

Dony pun memulai debutnya bersama tim senior di pertandingan melawan Persita Tangerang pada 28 September 2021, di mana ia juga menjadi pemain termuda yang pernah berlaga di Liga 1 – sejak kompetisi sepak bola papan atas di tanah itu itu bernama Liga 1 di tahun 2017, di usianya yang baru 16 tahun, delapan bulan dan 17 hari.