Gila Bola – Persija Jakarta kembali bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, di pekan ke-29 Liga 1 Indonesia – tepat ketika tim Macan Kemayoran menjamu Persik Kediri.
Diungkapkan Presiden Persija Jakarta, Mohamad Prapanca, keputusan ini terpaksa diambil setelah Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dan sejumlah stadion yang berada di sekitar Jakarta belum bisa mereka gunakan karena alasan berbeda.
Menurut Prapanca dalam situs resmi Liga Indonesia, pihaknya sudah meminta ijin untuk menggunakan SUGBK di laga kandang Persija berikutnya. Namun, stadion itu sedang dibenahi karena akan digunakan untuk kegiatan Timnas Indonesia.
Selain SUGBK, Persija juga berupaya untuk mendapat ijin menggunakan Jakarta International Stadium. Sayangnya, stadion itupun belum bisa untuk digunakan bertanding lagi.
Sudah Dua Kali Persija Mengungsi ke Gianyar
Tim Macan Kemayoran sebelumnya sudah dua kali menggunakan stadion Kapten I Wayan Dipta – yang merupakan kandang Bali United, itu sebagai markas sementara mereka di musim ini. Yakni saat tim asuhan Thomas Doll itu harus menjamu Madura United pada 22 Februari, dan Dewa United pada 3 Maret 2024.
Banyaknya tim Liga 1 Indonesia lain yang bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta sebelumnya sempat menuai kekhawatiran dan juga kritik dari pelatih Bali United, Stefano Cugurra ‘Teco’.
Selama dua musim beruntun ini, stadion berkapasitas 15.860 penonton itu memang sudah menjadi kandang alternatif bagi beberapa klub Liga 1. Selain BUFC yang memang berkandang di Stadion Kapten I Wayan Dipta, sejak awal musim 2022/23, Arema FC juga berkandang di stadion itu.
Sempat Jadi Sorotan Pelatih Bali United
Lalu, PSM Makassar menyusul Arema FC dan ikut menggunakan Stadion Kapten I Wayan Dipta sebagai kandang mereka di ajang Piala AFC 2023/24.
Catatan ini bertambah dengan datangnya Persikabo 1973 dan Persija di awal tahun ini. Dengan demikian, ada empat tim yang berkandang di Stadion Kapten I Wayan sejak bulan Februari 2024.
Dengan banyaknya tim – hingga lima tim, yang bermarkas di Gianyar, Teco pun khawatir rumput lapangan di stadion itu akan rusak. Pelatih asal Brasil itu kemudian mendesak agar Stadion Kapten I Wayan Dipta hanya digunakan untuk bertanding saja, dan tak digunakan untuk latihan sehari-hari.