Site icon Gilabola.com

Rifqi Ray Gantikan Marselino! Timnas Indonesia U-22 Terpaksa Rotasi Jelang SEA Games

Minim Menit Bermain, Rifqi Ray Dipaksa Tampil di SEA Games 2025

Gilabola.com – Timnas Indonesia U-22 mengalami goncangan besar jelang pertandingan perdana di SEA Games 2025 Thailand. Absennya Marselino Ferdinan karena cedera hamstring—setelah komunikasi langsung antara Indra Sjafri dan pelatih AS Trencin, Ricardo Moniz—tidak hanya menggugurkan satu nama, tetapi juga memaksa tim mengubah dinamika permainan yang telah disusun selama pemusatan latihan.

Marselino selama ini diproyeksikan sebagai kreator utama serangan. Kehilangannya berarti Indonesia harus mencari pola distribusi bola baru dan reposisi peran gelandang serang. Di titik krusial inilah nama Rifqi Ray Farandi akhirnya dipanggil sebagai pengganti darurat.

Indra Sjafri memastikan keputusan tersebut pada Rabu (3/12) melalui rilis resmi PSSI:

“Marselino Ferdinan tidak bisa dilepas klub karena mengalami cedera hamstring. Kami sudah menyiapkan pengganti yakni Rifqi Ray Farandi dari Persik Kediri yang langsung terbang ke Thailand.”

Pemanggilan Rifqi bukan sekadar formalitas menambah jumlah pemain, melainkan keputusan taktis yang memiliki konsekuensi besar bagi struktur permainan Garuda Muda.

Bagaimana Profil Rifqi Ray dalam Kacamata Tim Pelatih?

Menit Bermain Minim, Tapi Masih Menyimpan Potensi

Musim ini di Super League, kontribusi Rifqi Ray bersama Persik Kediri memang masih terbatas. Ia baru tampil satu kali—dalam kekalahan melawan PSIM Jogjakarta—dengan catatan 19 menit bermain. Catatan ini menunjukkan bahwa ia belum masuk dalam rencana utama pelatih Persik sejauh ini.

Namun bila melihat musim sebelumnya, gambaran performanya jauh berbeda. Rifqi tampil dalam 19 pertandingan, 10 kali sebagai starter, dan mencetak satu gol ke gawang Borneo FC. Catatan tersebut menunjukkan bahwa ia bukan pemain sembarangan—melainkan winger yang memiliki fondasi kuat untuk berkembang kembali.

Dalam beberapa musim terakhir, Indra Sjafri dikenal sebagai pelatih yang sering memberi panggung kepada pemain berpotensi meski menit bermainnya tidak ideal di klub. Pemanggilan Rifqi cocok dengan pola tersebut.

Posisi dalam Timnas: Belum Debut, Tapi Masih Masuk Perhitungan

Secara historis, Rifqi Ray belum mendapatkan menit bermain di pertandingan Timnas U-22. Saat uji coba melawan Mali U-23, ia hanya menjadi penghuni bangku cadangan. Namun fakta ini tidak otomatis menurunkannya dari daftar pemain yang dipertimbangkan.

Tidak tampil di uji coba bukan berarti tidak cocok secara taktik. Banyak pemain yang justru mendapat kesempatan besar di turnamen resmi karena karakteristik permainannya sesuai kebutuhan tertentu—terutama ketika ada pemain inti yang absen mendadak.

Kemampuan Teknis: Winger Serbabisa yang Bisa Mengubah Dinamika Serangan

Salah satu alasan kuat pemanggilan Rifqi adalah fleksibilitas posisi. Ia dapat bermain sebagai:

Dalam skema Indra Sjafri yang mengandalkan penetrasi sayap dan rotasi cepat, pemain serbabisa seperti Rifqi sangat berharga. Ketiadaan Marselino memaksa Indonesia mencari jalur serangan alternatif, dan opsi winger yang bisa menyesuaikan peran di dua sisi lapangan memberi ruang taktis lebih besar.

Kecepatan, mobilitas, dan kemampuan cut-inside Rifqi dapat menjadi senjata berbeda dari karakter permainan Marselino yang lebih berperan sebagai playmaker.

Analisis: Apa yang Bisa Diberikan Rifqi Ray di SEA Games 2025?

Apakah Rifqi Akan Mendapat Menit Bermain?

Secara objektif, peluangnya ada—terutama jika Indonesia membutuhkan variasi serangan atau perubahan tempo. Dengan pengalaman musim lalu dan peran serbagunanya, peluang Rifqi memulai pertandingan mungkin tidak besar, tetapi peluang bermain dari bangku cadangan sangat terbuka.

SEA Games juga terkenal dengan jadwal padat. Rotasi adalah keniscayaan. Rifqi mungkin akan menjadi salah satu bagian penting dari rotasi tersebut.

Penilaian Kami

Pemanggilan Rifqi Ray bukan langkah darurat tanpa perhitungan. Justru ini adalah keputusan taktis yang sesuai dengan kebutuhan tim, meski menit bermainnya minim musim ini. Fleksibilitas posisinya serta rekam jejak performa stabil musim lalu memberi Timnas U-22 alternatif gaya bermain berbeda setelah absennya Marselino Ferdinan.

SEA Games 2025 bisa menjadi momentum terbesar dalam karier Rifqi Ray sejauh ini. Tinggal menunggu bagaimana Indra Sjafri memanfaatkan potensinya untuk mempertahankan tradisi emas Indonesia.

Exit mobile version