Gilabola.com – Hugo Ekitike memulai kariernya di Premier League bersama Liverpool dengan cara yang manis. Striker asal Prancis itu mencetak satu gol dan memberi satu assist saat The Reds menang 4-2 atas Bournemouth.
Kedatangannya dari Eintracht Frankfurt pada bursa transfer musim panas ini, dengan nilai transfer sekitar Rp 1,7 Triliun, langsung memberi dampak di lapangan hijau.
Ekitike sebelumnya sudah menunjukkan kemampuannya lewat lesakan satu gol di ajang Community Shield, dan kini menambah catatan manis di laga liga pertamanya.
Dia disebut telah menunggu kesempatan tampil di Liga Inggris sejak masa kecilnya. Momen ini, menurutnya, adalah realisasi dari mimpi panjang untuk bermain di salah satu panggung sepak bola terbesar dunia.
Kemenangan yang Belum Meyakinkan
Meski meraih kemenangan, performa Liverpool dinilai masih jauh dari kata sempurna. Tim asuhan Arne Slot sempat unggul dua gol, namun Bournemouth berhasil menyamakan kedudukan di babak kedua.
Baru di menit-menit akhir, gol Federico Chiesa dan Mohamed Salah memastikan tiga poin di tangan The Reds, menutup laga dengan kemenangan 4-2 dan menjadi awal yang bagus dalam upaya mempertahankan gelar.
Ekitike menilai kemenangan tersebut penting, namun mengakui masih banyak hal yang harus dibenahi. Dia merasa penampilannya cukup baik, tetapi yakin dirinya bisa memberi kontribusi lebih besar.
Pemain berusia 22 tahun itu juga menekankan bahwa kemenangan ini didedikasikan untuk para pendukung yang hadir langsung di stadion serta untuk rekan setimnya, Diogo Jota.
Selain itu, Ekitike menyoroti mentalitas tim yang tetap terjaga meski sempat kehilangan momentum di tengah laga. Menurutnya, semangat pantang menyerah adalah modal penting dalam persaingan ketat Premier League.
Adaptasi dengan Intensitas Sepak Bola Inggris
Sejak tiba di Inggris, Ekitike harus beradaptasi dengan gaya permainan yang berbeda dari Bundesliga. Dia menyadari bahwa intensitas pertandingan di Premier League lebih tinggi, dengan bek-bek yang lebih kuat dan ruang gerak yang lebih terbatas.
Di Jerman, dia terbiasa mendapat lebih banyak ruang untuk bergerak. Kini, dia harus menemukan cara baru untuk mengatur ritme permainan, termasuk dengan lebih sering melakukan pergerakan tanpa bola dan memanfaatkan celah di lini belakang lawan.
Ekitike menegaskan bahwa detail kecil dalam permainan bisa menjadi pembeda antara sukses dan kegagalan di sepak bola Inggris. Baginya, setiap pertandingan adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang. Dia optimistis mampu memberikan kontribusi lebih besar, seiring meningkatnya pemahaman terhadap gaya main dan tuntutan fisik liga ini.