Akankah Unai Emery Jadi Pencabut Nyawa Pekerjaan Erik ten Hag di Manchester United?

Gilabola.com Erik ten Hag sedang berada di bawah tekanan besar di Manchester United, dan pertandingan melawan Aston Villa pada Minggu nanti mungkin menjadi penentu masa depannya di klub.

Manajer asal Belanda itu memang membutuhkan waktu lebih untuk mengintegrasikan para pemain baru dan menyembuhkan cedera di lini belakang, tetapi masalahnya adalah waktu yang tersisa sangat sedikit.

Selama masa kepemimpinannya, Ten Hag telah mengalami pasang surut di Old Trafford. Pada awalnya, dia membawa Manchester United ke beberapa hasil positif, tetapi dalam setahun terakhir, arah perjalanan klub tampak tidak jelas.

Situasi yang semakin sulit ini membuat juru taktik Belanda itu sangat bergantung pada hasil pertandingan berikutnya, terutama melawan Aston Villa di Premier League akhir pekan ini.

Sumber tekanan utama adalah hasil-hasil buruk yang telah menumpuk selama beberapa waktu terakhir. Meski menghabiskan lebih dari 12 Trilyun dalam tiga bursa transfer musim panas, performa tim tidak sesuai ekspektasi. Cedera pemain kunci dan masalah di luar lapangan menjadi faktor yang memperburuk situasi, tetapi bagi para pemilik klub, hasil di lapangan yang berbicara.

Jika Ten Hag gagal meraih kemenangan pada pertandingan melawan Villa, posisinya bisa berada dalam bahaya besar. Manajemen Manchester United yang kini dipimpin oleh tokoh seperti Dan Ashworth, Jason Wilcox, dan Jim Ratcliffe mungkin tidak akan memberikan waktu lebih lama lagi bagi Ten Hag untuk memperbaiki keadaan. Setiap hasil buruk memperpendek kesempatan Ten Hag untuk membuktikan kualitasnya.

Situasi ini semakin kontras ketika melihat Unai Emery, manajer Aston Villa yang baru datang pada November 2022. Emery mengambil alih Villa ketika mereka berada di posisi ke-16 Premier League, dan sejak itu dia berhasil membawa klub tersebut naik ke papan atas klasemen.

Di bawah asuhannya, Villa sekarang berada di posisi kelima dan menunjukkan peningkatan yang signifikan. Mereka bahkan tampil impresif di Liga Champions, baru-baru ini meraih kemenangan atas Bayern Munich.

Perbandingan dengan Emery memperlihatkan bahwa waktu bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan kesuksesan seorang manajer. Emery, yang datang lebih dari setahun setelah Ten Hag, telah berhasil membangun tim yang solid dan kompetitif.

Dengan memaksimalkan kemampuan pemain-pemain yang ada, seperti Emiliano Martinez, Ezri Konsa, hingga Ollie Watkins, serta membuat perekrutan yang tepat seperti Pau Torres dan Amadou Onana, Emery menunjukkan bahwa kesuksesan bisa dicapai dengan cepat asalkan ada strategi yang jelas.

Kedua manajer ini, secara statistik, sebenarnya memiliki rasio kemenangan yang hampir sama. Ten Hag memenangkan sekitar 55,65 persen dari 124 pertandingannya, sementara Emery mencatatkan 55,43 persen kemenangan dari 92 laga.

Namun, yang membedakan mereka adalah arah perkembangan tim masing-masing. Villa terlihat terus meningkat, sedangkan Manchester United di bawah arahan Ten Hag justru mengalami penurunan.

Ten Hag kini harus segera menunjukkan hasil nyata. Tanpa kemenangan melawan Aston Villa, masa depannya di Manchester United bisa berakhir lebih cepat dari yang dia harapkan.

Di sisi lain, Emery telah membuktikan bahwa kesuksesan bisa dicapai tanpa perlu menunggu terlalu lama, membuat perbandingan ini semakin tajam dan menambah tekanan bagi Ten Hag.