Legenda Premier League Alan Shearer mengecam wasit Liga Inggris untuk keputusan kontroversial yang tak terhitung jumlahnya selama pertandingan akhir pekan ini, termasuk kontroversi wasit selama kemenangan Chelsea atas West Ham tadi malam.
Ada banyak sekali kejadian kontroversi VAR selama pertandingan Premier League pada akhir pekan ini dan salah satu yang paling disorot adalah saat West Ham United harus digagalkan untuk menyamakan kedudukan mereka melawan Chelsea.
Setelah gol pembuka Michail Antonio dibalas dua gol Ben Chilwell dan Kai Havertz, The Hammers kemudian menyamakan kedudukan di masa injury time melalui Maxwel Cornet, sayangnya gol itu dianulir karena dianggap ada pelanggaran dari Jarrod Bowen pada Edouard Mendy.
Faktanya bahwa dari tanyangan ulang menunjukkan bahwa itu adalah kiper timnas Senegal yang jatuh dan penyerang timnas Inggris miliki West Ham hanya melompatinya, kesalahan yang bahkan dituding manajer David Moyes sebagai sebuah skandal.
Sekarang Alan Shearer juga mengkritik kontroversi yang dibuat VAR selama pertandingan akhir pekan ini, menunjuk para wasit yang bekerja di balik layar dan yang di atas lapangan sebagai biang masalah utama, seperti yang diberitakan via BBC Sport.
Dia mengatakan kepada Match of the Day, “Interferensi minimum, manfaat maksimal, adalah apa yang kami diberitahu ketika VAR dibawa masuk, tapi kenyataannya itu adalah keputusan terburuk yang pernah Anda lihat. Itu kasusnya sama di pertandingan lain (antara Newcastle vs Crystal Palace).”
“Mereka harus diberitahu untuk tidak ikut campur dengan wasit VAR. Ini tidak pernah, tidak pernah pelanggaran. Dan saya tidak berpikir siapa pun yang telah memainkan pertandingan akan setuju dengan VAR Jared Gillett dan wasit Andy Madley. Kiper (Mendy) jatuh karena dia menyadari dia membuat keselahan. Bowen hanya melangkahi dia, dia tidak mengganggu jalannya pertandingan.”
“Kami melihat Michael Oliver tetap pada keputusannya ketika dia pergi ke monitor untuk meninjau insiden penalti dalam kemenangan Bournemouth atas Nottingham Forest. Mengapa Madley tidak tetap pada keputusannya?”