Dalam bursa transfer musim panas yang penuh persaingan, Liverpool harus menelan pil pahit setelah gagal mengamankan jasa bek tengah Lille yang cemerlang, Leny Yoro, yang mendekat ke Manchester United.
Pemain muda berusia 18 tahun ini telah menjadi salah satu pemain yang paling dicari oleh klub-klub besar Eropa, termasuk rival utama Liverpool, Manchester United.
Meski pada awalnya The Reds menunjukkan minat kuat untuk membawa Yoro ke Anfield, keputusan mereka untuk mundur dari kesepakatan memberikan peluang bagi Manchester United untuk memenangkan perlombaan tersebut.
Yoro sendiri sebenarnya lebih ingin bergabung dengan juara La Liga, Real Madrid. Namun, Los Blancos tidak memberikan tawaran yang cukup besar untuk memboyong bek muda tersebut.
Hal ini membuat Yoro mempertimbangkan kembali rencananya untuk pindah ke Santiago Bernabeu, yang mungkin bisa terlaksana secara gratis pada jendela transfer musim panas mendatang.
Di sisi lain, Manchester United mengambil keuntungan dari situasi ini dengan merampungkan kesepakatan dengan cepat, membayar kesepakatan Rp 883 Milyar, plus bonus sekitar Rp 212 Milyar.
Kekecewaan Liverpool dalam bursa transfer kali ini menjadi lebih dalam karena Arne Slot, manajer baru yang ditunjuk, sangat menginginkan tambahan bek tengah untuk memperkuat lini belakang tim.
Yoro dianggap sebagai pilihan yang sempurna untuk mengisi kekosongan tersebut. Namun, keputusan Liverpool untuk mundur dari kesepakatan setelah yakin bahwa Yoro akan pindah ke Real Madrid, membuat para pendukung The Reds merasa kecewa.
Manchester United Diuntungkan
Berbeda dengan Liverpool yang ragu-ragu, Manchester United mengambil inisiatif dengan terus melanjutkan negosiasi, tidak khawatir dengan Real Madrid, yang akhirnya membuahkan hasil.
Keputusan Liverpool untuk mundur tidak hanya meninggalkan rasa malu, tetapi juga memberikan keuntungan besar bagi rival terberat mereka di Liga Inggris. Kini, Yoro akan memperkuat Manchester United, sebuah keputusan yang pasti menambah kemarahan para pendukung Liverpool.
Kegagalan dalam mengamankan jasa Yoro menjadi pelajaran penting bagi Liverpool dan pemiliknya dalam hal negosiasi transfer. Mereka tidak ingin kejadian serupa terulang di masa mendatang, terutama ketika ada kesepakatan penting yang harus diselesaikan.
Dengan pramusim yang telah dimulai, tidak ada waktu yang bisa disia-siakan di bursa transfer. Musim kompetisi 2024/25 segera dimulai, dan semakin cepat Liverpool bisa menyusun skuad tim utama, semakin baik bagi semua pihak yang terlibat.
Pukulan Liverpool
Kegagalan merekrut Yoro tidak hanya menjadi pukulan bagi Liverpool, tetapi juga menunjukkan betapa ketatnya persaingan dalam bursa transfer di jendela transfer musim panas ini.
Manchester United yang terus mengambil inisiatif menunjukkan bahwa klub yang aktif dan agresif dalam negosiasi akan lebih mungkin mendapatkan target mereka. Sementara itu, Liverpool harus segera bangkit dan mencari alternatif lain untuk memperkuat lini pertahanan mereka.
Arne Slot, yang baru saja memulai masa jabatannya sebagai manajer The Reds untuk menggantikan Jurgen Klopp, kini harus berpikir keras untuk mencari bek tengah lain yang bisa diandalkan.
Dengan beberapa nama besar yang masih tersedia di bursa transfer, Liverpool harus segera mengambil langkah cepat untuk memastikan skuad mereka siap bersaing di musim baru. Kegagalan dalam merekrut Yoro seharusnya menjadi pemicu bagi klub untuk lebih tegas dan efisien dalam negosiasi mendatang.