Alasan Menyakitkan Dibalik Batalnya Wilfried Zaha Kembali ke Liga Inggris, Senasib Jordan Henderson

Wilfried Zaha dulu pernah menjadi harapan dan bintang di Crystal Palace, namun kini ia terjebak dalam dilema. Menurut laporan terbaru, kembalinya Zaha ke Premier League telah batal gara-gara peraturan pajak yang rumit.

Setelah masa bermainnya di Galatasaray, Zaha berminat untuk kembali ke sepak bola Inggris, Crystal Palace dan Leicester menyatakan ketertarikan dalam pinjaman selama satu musim. Namun, implikasi pajak dari langkah tersebut telah membuatnya tidak mungkin balik ke Inggris.

Aturan pajak Inggris untuk individu yang bekerja di luar negeri selama kurang dari lima tahun telah menciptakan hambatan yang signifikan. Kembali ke Inggris sekarang berarti Zaha dapat menghadapi pajak ganda dari Inggris dan Turki, sebuah skenario yang tidak disukai baik oleh dirinya maupun klub yang tertarik.

Tanggapan Klub dan Kekecewaan Fans

Perkembangan ini sangat mengecewakan bagi penggemar Crystal Palace, yang berharap melihat mantan bintang mereka kembali ke lapangan Selhurst Park.

Petinggi Palace, Steve Parish, dalam sebuah wawancara mengungkapkan penyesalannya, menyatakan bahwa merekrut kembali Zaha akan terjadi “dalam sekejap” jika itu memungkinkan. Sentimen ini mencerminkan tidak hanya keputusan bisnis tetapi juga hubungan emosional yang lebih dalam antara klub dan pemain.

Zaha Bukan Korban Pajak Yang Pertama

Skenario ini tidak unik bagi Zaha. Aturan pajak yang serupa telah berdampak pada pemain lain, seperti Jordan Henderson, yang pindah dari Al-Ettifaq ke Ajax alih-alih kembali ke Premier League.

Kasus-kasus ini menyoroti interaksi yang kompleks antara transfer internasional dan undang-undang pajak nasional, menimbulkan tantangan bagi pemain yang ingin kembali ke liga domestik mereka.

Dampak pada Pergerakan Pemain

Situasi ini menyoroti implikasi yang lebih luas dari undang-undang pajak terhadap transfer pemain sepak bola, yang dapat mencegah pemain melakukan langkah-langkah yang penting bagi karier atau pribadi.

Ini adalah pengingat tentang sisi yang kurang glamor dari sepak bola, di mana pertimbangan keuangan dan peraturan pajak dapat menghambat aspirasi olahraga klub dan pemain.

Sulit untuk menerima berita tentang kembalinya Wilfried Zaha yang gagal karena masalah pajak. Rasanya seperti takdir yang kejam bagi seorang pemain yang telah memberikan begitu banyak kepada klub.

Dari debutnya pada tahun 2010 hingga kepergiannya pada tahun 2023, Zaha bukan hanya seorang pemain; dia adalah simbol semangat juang dan ambisi Palace.

Melihat Leicester menandatangani Jordan Ayew, mantan rekan setim Zaha, akan menambah luka baginya.

Sangat menyebalkan melihat klub lain memperkuat skuad mereka sementara Palace kehilangan kesempatan membawa legenda kembali ke rumah karena birokrasi. Saga ini menyoroti kompleksitas diluar sepak bola itu sendiri, di mana hambatan keuangan dan peraturan memengaruhi lebih banyak daripada sekadar taktik permainan.