Alexander Isak Atau Hugo Ekitike, Siapa Striker yang Harus Dibeli Liverpool?

Gilabola.comLiverpool tengah bersiap melanjutkan kejayaan di bawah era baru Arne Slot, setelah sukses menjuarai Premier League musim 2024/2025.

Gelar liga domestik ke-20 ini sekaligus menyamai rekor rival abadi mereka, Manchester United, dan menunjukkan transisi mulus usai era Jurgen Klopp berakhir.

Mengusung semangat memperkuat tim saat berada di puncak, manajemen Liverpool sudah bergerak cepat di bursa transfer. Salah satu langkah besar mereka adalah memecahkan rekor transfer Inggris dengan merekrut Florian Wirtz dari Bayer Leverkusen senilai £117 juta.

Kini, fokus utama mereka adalah menambah daya dobrak di lini depan. Arne Slot dikabarkan ingin meringankan beban Mohamed Salah, yang musim lalu menyumbang langsung terhadap 55 persen gol Liverpool di liga (29 gol dan 18 assist).

Dua nama pun muncul sebagai target utama: Alexander Isak dari Newcastle United dan Hugo Ekitike dari Eintracht Frankfurt, namun siapa di antara mereka yang harus dipilih The Reds?

Pertimbangan Taktik, Harga, dan Potensi

Secara profil, Isak dan Ekitike memiliki kemiripan sebagai striker tinggi yang mengandalkan kecepatan, kelincahan, dan kemampuan teknis. Namun, Isak disebut jauh lebih matang karena sudah terbukti tampil konsisten di level tertinggi, termasuk menjadi salah satu penyerang terbaik di sepak bola Inggris saat ini.

Isak mencatatkan 54 gol dalam 86 laga Premier League untuk Newcastle. Di sisi lain, Ekitike baru dua kali mencapai dua digit gol dalam satu musim liga: 15 gol dalam 33 laga Bundesliga musim lalu dan 10 gol untuk Reims pada 2021-22.

Tak mengherankan jika harga yang diminta Newcastle untuk Isak mencapai Rp 2,6 Triliun, angka yang akan memaksa Liverpool kembali memecahkan rekor transfer Inggris.

Sementara itu, Frankfurt mematok harga sekitar Rp 1,9 Triliun untuk Ekitike, angka yang dinilai masih tinggi mengingat performanya yang sempat menurun dalam dua musim sebelumnya.

Meski begitu, perlu diingat bahwa sebelum pindah ke Newcastle, Isak juga sempat mengalami musim yang lesu bersama Real Sociedad, hanya mencetak 6 gol dari 32 laga La Liga. Ini menunjukkan bahwa striker muda juga butuh waktu berkembang, sama seperti Ekitike.

Dari sisi taktikal, keduanya cocok dengan taktik Liverpool. Mereka mampu turun ke lini tengah, membangun permainan, serta membuka ruang dan menciptakan peluang lewat teknik dan pergerakan. Kemampuan ini dianggap akan sangat membantu Mohamed Salah, yang masih menjadi poros serangan utama The Reds.

Namun, Liverpool disebut harus berhati-hati agar tak mengulangi kesalahan masa lalu, seperti pada perekrutan Darwin Nunez yang belum sepenuhnya nyetel dengan ritme sepak bola Inggris. Di sisi lain, harga tinggi untuk Isak juga bukan tanpa risiko.

Langkah Penting Jelang Regenerasi Lini Depan

Musim mendatang bisa menjadi awal penting dalam proses regenerasi lini depan Liverpool. Salah kini telah menginjak usia 33, dan pemain seperti Cody Gakpo serta Nunez belum mampu tampil konsisten sebagai pencetak gol.

Karena itu, striker baru yang direkrut nanti tidak hanya harus memberikan kontribusi langsung dalam perburuan gelar, tapi juga diproyeksikan menjadi ujung tombak utama ketika era Salah berakhir.

Ekitike, yang masih berusia 23 tahun, memberi nilai investasi jangka panjang. Namun Isak pun baru 25 tahun dan dinilai memasuki masa emasnya dalam karier sepak bola.

Yang jadi kunci, Liverpool sangat membutuhkan sosok yang bisa langsung tancap gas dan membantu mempertahankan gelar liga, serta tampil kompetitif di Liga Champions dan Piala Dunia Antar Klub FIFA.

Jika melihat pengalaman dan produktivitas, Isak menjadi pilihan paling logis—walau harganya bisa bikin manajemen mengernyit. Tapi untuk klub sebesar Liverpool yang ingin terus bersaing di papan atas, membeli striker terbaik di liga bisa jadi bukan pemborosan, melainkan investasi mutlak.