Gilabola.com – Alexander Isak tetap bersikeras ingin bergabung dengan Liverpool sebelum jendela transfer Januari ditutup, meskipun Newcastle United dan para pemiliknya sudah melakukan berbagai cara untuk membujuk sang penyerang agar bertahan di St James’ Park.
Newcastle Gagal Yakinkan Isak

Menjelang penutupan bursa transfer Liga Inggris pada Senin mendatang, Isak bahkan mendapat kunjungan langsung di rumahnya dari perwakilan Public Investment Fund, termasuk ketua klub Yasir Al-Rumayyan dan salah satu co-owner, Jamie Reuben.
Namun, laporan dari kawasan North East menyebutkan bahwa semua upaya tersebut berakhir sia-sia. Isak tetap berlatih terpisah dari skuad utama dan bertekad pindah ke Anfield.
Liverpool sendiri sebelumnya sudah mengajukan tawaran senilai £110 juta (sekitar Rp2,2 triliun), tetapi ditolak oleh Newcastle. Klub Merseyside itu tidak berniat menaikkan tawaran kecuali ada indikasi positif dari pihak The Magpies.
Syarat Newcastle untuk Melepas Isak
Awalnya Newcastle bersikeras Isak tidak akan dijual musim panas ini, namun pernyataan resmi klub pekan lalu memberi sinyal bahwa mereka bisa melepas sang striker jika syarat tertentu terpenuhi. Dua syarat utama yang disebutkan adalah berhasil mendatangkan dua penyerang baru serta menerima penawaran sekitar £150 juta (sekitar Rp3 triliun).
Newcastle kini tengah berupaya memburu Yoane Wissa dari Brentford, serta berdiskusi dengan Wolves untuk mendatangkan Jorgen Stand Larsen setelah tawaran awal £50 juta (sekitar Rp1 triliun) ditolak. Selain itu, Nicolas Jackson yang tidak lagi masuk rencana Chelsea juga masuk dalam radar mereka.
Isak Absen dan Tegas Ingin Pergi

Sejak akhir musim lalu, Isak sudah menyatakan niatnya untuk hengkang dan belum lagi tampil membela Newcastle. Ia juga tidak ikut ambil bagian saat Liverpool menorehkan kemenangan dramatis 3-2 di Tyneside, dan dipastikan absen dalam laga melawan Leeds United pada Sabtu ini.
Dengan bursa transfer yang segera ditutup, Newcastle kini berada pada posisi sulit: apakah akan melanjutkan negosiasi dengan Liverpool atau mencoba mengintegrasikan kembali pemain yang terang-terangan sudah kehilangan kepercayaan pada klub.