
Gilabola.com – Manchester United digambarkan tengah memasuki fase positif setelah lima laga tanpa kekalahan, saat Ruben Amorim tak menduga perkembangan cepat Senne Lammens, sementara Bryan Robson meminta klub menambah gelandang bertipe Casemiro pada bursa Januari.
Perbaikan performa, kebutuhan lini tengah, dan masa depan pemain muda menjadi tiga topik besar yang mengiringi persiapan menghadapi Everton di Premier League.
Manchester United bersiap kembali bermain setelah jeda internasional terakhir tahun 2025, dengan situasi yang sedikit lebih stabil. Dua kemenangan atas Liverpool dan Brighton disebut membuka jalan menuju kebangkitan yang mereka harapkan sejak awal musim.
Meski begitu, hasil imbang melawan Nottingham Forest dan Tottenham menunjukkan pekerjaan Amorim masih jauh dari selesai. Konsistensi tetap menjadi isu, terutama karena skuad mahal mereka baru terlihat mulai menyatu.
Di sisi lain, posisi lawan yang akan dihadapi, Everton, ikut menambah dinamika jelang pertandingan. David Moyes dinilai memahami tekanan yang kini dialami Amorim karena dia pernah menghadapi hal serupa pada 2013.
Menuju Januari, perhatian klub tidak hanya tertuju pada performa, tetapi juga rencana memperkuat skuad. Target untuk kembali ke kompetisi Eropa membuat kebutuhan belanja pemain semakin mendesak.
Salah satu topik terbesar datang dari sektor penjaga gawang, yang dianggap bermasalah sejak kepergian David de Gea. Andre Onana sebelumnya dikirim ke Trabzonspor setelah dianggap gagal menunjukkan stabilitas.
Altay Bayındır sempat diberi kesempatan pada awal musim, tetapi performanya dinilai tidak sesuai harapan. Situasi itu membuat klub mendatangkan Senne Lammens dari Royal Antwerp pada musim panas.
Pujian untuk Lammens dan Kebutuhan Bursa Transfer
Ruben Amorim merasa terkejut karena Lammens mampu tampil tenang dalam waktu singkat. Dia tidak menduga bahwa beban posisi penjaga gawang tidak mengganggu rasa percaya diri pemain muda tersebut.
Lammens menunjukkan konsistensi dalam beberapa laga awalnya, sehingga membantu mengurangi tekanan di sektor yang selama dua musim terakhir menjadi sumber masalah. Usianya yang baru 23 tahun juga dianggap memberi nilai jangka panjang.
Amorim menilai kepercayaan diri itu menular kepada tim. Dia disebut tidak menyangka proses adaptasi penjaga gawang tersebut berjalan secepat ini, mengingat situasi internal yang sebelumnya berat untuk posisi tersebut.
Sementara itu, perhatian lain datang dari Bryan Robson yang menyoroti lini tengah. Dia menyampaikan bahwa Manchester United membutuhkan gelandang baru dengan karakter seperti Casemiro.
Robson menganggap Casemiro masih pemain penting meski usianya sudah 33 tahun dan menerima kritik dalam beberapa musim terakhir. Dia menilai pemain Brasil itu tetap layak masuk daftar utama dalam kondisi normal.
Robson menjelaskan bahwa menambah gelandang bertipe serupa akan membantu menyeimbangkan permainan. Baginya, lini tengah membutuhkan sosok dengan kemampuan membaca permainan dan ketegasan dalam duel.
Selain itu, Robson menyebut bahwa beberapa pemain muda masih memiliki prospek besar. Kobbie Mainoo menjadi contoh utama yang menurutnya belum kembali ke performa terbaik akibat cedera panjang musim lalu.
Dia menyebut musim sebelumnya berjalan tidak stabil bagi Mainoo, tetapi enam bulan terakhir dua tahun lalu menjadi bukti kualitas sang gelandang muda. Robson percaya potensi itu belum hilang.
Robson juga menilai masa depan para pemain muda lain tetap cerah jika klub memberi waktu dan pengelolaan yang tepat. Dia memprediksi kontribusi mereka bisa meningkat di bawah sistem Amorim.
