
Gilabola.com – Arsenal menunjukkan wajah baru mereka di musim 2025/26 — sebuah tim yang tak lagi bergantung pada satu-dua bintang, melainkan kekuatan kolektif dengan kedalaman skuad luar biasa. Momen paling mencolok datang pada menit ke-68 ketika Mikel Arteta mengambil keputusan yang hampir mustahil terjadi di musim-musim sebelumnya: mengganti Bukayo Saka saat skor masih 1-1 melawan Bayern Munich. Di era sebelumnya, Saka adalah pemain yang selalu berada di lapangan selama dia masih bisa berjalan.
Namun, Arsenal versi terbaru telah berevolusi menjadi mesin dengan banyak pilihan ofensif. Arteta kini bisa menuntut Saka menguras tenaga bek lawan selama satu jam, lalu melepaskan amunisi segar yang kualitasnya tak kalah mumpuni. Hasilnya langsung terasa — dua gol penentu kemenangan lahir dari para pemain yang baru masuk.
Kedalaman Skuad yang Menghancurkan Bayern
Arsenal menuntaskan laga lewat gol Noni Madueke dan Gabriel Martinelli, dua pemain pengganti yang masuk di babak kedua. Madueke mencetak gol pertamanya untuk klub lewat umpan Riccardo Calafiori, yang juga baru beberapa detik menginjakkan kaki di lapangan. Kombinasi antarpengganti itu membongkar Bayern yang sebelumnya belum terkalahkan sepanjang musim.
Yang lebih mengesankan, semua itu terjadi saat Arsenal tak diperkuat tiga penyerang tengah utama mereka: Viktor Gyokeres, Kai Havertz, dan Gabriel Jesus. Meski kehilangan seluruh opsi No.9, Arteta tetap memiliki persenjataan ofensif yang cukup untuk meruntuhkan salah satu tim terkuat Eropa.
Musim ini, para pemain cadangan Arsenal telah menyumbang delapan kontribusi gol di Liga Champions (lima gol dan tiga assist), tertinggi di antara seluruh peserta kompetisi. Hampir tak ada tim lain yang bisa memasuki laga besar dengan nama-nama seperti Madueke, Martinelli, dan Martin Odegaard menunggu giliran di bangku cadangan. Jika memasukkan Gyokeres, Havertz, dan Jesus, Arsenal mungkin memiliki lini serang paling lengkap di Eropa — bahkan lebih dalam dari Real Madrid.
Manajemen Substitusi Arteta yang Jadi Pembeda
Investasi besar Arsenal baru terlihat nilainya saat Arteta memanfaatkannya dengan tepat. Bukan hanya soal membeli pemain, tetapi juga memilih momen kapan mereka harus dimainkan. Perubahan pada menit ke-68 membuktikan bahwa keputusan manajerial itu dieksekusi hampir sempurna: Madueke pindah dari kiri ke kanan dan langsung mencetak gol melalui umpan Calafiori.
Arteta memuji kerja keras Madueke yang baru pulih dari cedera. Gol itu dirayakan dengan emosi tinggi, cerminan determinasi sang winger untuk membungkam kritik dan menegaskan kualitasnya.
Martinelli kemudian menegaskan dominasi Arsenal. Saat Bayern naik tinggi untuk mencari gol, ruang kosong di belakang mereka menjadi undangan terbuka bagi kecepatan Martinelli. Eberechi Eze bahkan sudah mengangkat tangan merayakan sebelum bola melewati garis gawang.
Arsenal Mengirim Sinyal Serius di Eropa
Meski kontribusi pemain pengganti tak menjamin kesuksesan sampai akhir musim, kemenangan telak atas Bayern adalah bukti paling kuat sejauh ini bahwa Arteta memiliki semua elemen yang dibutuhkan untuk membawa Arsenal menuju musim yang berpotensi menjadi tonggak sejarah klub. Kedalaman, kualitas, fleksibilitas, dan mentalitas — semuanya terlihat jelas.
