Gila Bola – Sudah lihat proses terjadinya gol-gol Bayern Munchen ke gawang Liverpool? Musuh-musuh the Reds di Liga Inggris akan nonton kembali rekaman pertandingan tadi malam itu untuk menirukan ulang proses terjadinya gol-gol Die Roten. Begini kelemahan mereka.
Dua gol balasan pasukan Thomas Tuchel pada babak pertama terjadi memanfaatkan pertahanan tinggi the Reds, dengan para pemain terakhir Jurgen Klopp berdiri mendekati garis setengah lapangan. Lebih dari setengah jarak gawang Alisson ke setengah lapangan.
Itu merupakan kelemahan lama pasukan Liverpool yang sudah diketahui dan terus menerus dieksploitasi oleh musuh-musuhnya, dengan Klopp keras kepala mempertahankan sistem pertahanan tinggi itu.
Tuchel, yang pernah menangani Chelsea, tahu bahwa mereka harus memanfaatkan kelemahan Reds ini untuk mencetak gol dan terbukti dua gol pertama di National Stadium di Singapura pada Rabu malam (2/8) terjadi dengan cara itu.
Kim Min-jae dan Mathys Tel Mengirim Bola Lambung ke Depan
Instruksi soal memanfaatkan ruang kosong yang ditinggalkan para pemain the Reds sampai ke telinga dan benak para pemain Die Bayern. Misalnya saja terlihat dari cara Kim Min-jae, pemain anyar yang baru saja didatangkan dari Napoli, melambungkan bola jauh ke depan, dengan Serge Gnabry lolos dari jebakan offside para pemain belakang the Reds.
Bola lambung itu melayang tinggi dan melampaui Joel Matip yang sepersekian detik tertidur, baru berlari mengejar setengah detik di belakang Gnabry yang sudah lebih dulu tahu ke mana si bundar akan dikirimkan sang pemain Korea Selatan.
Gol kedua terjadi dengan skenario serupa. Mathys Tel yang menerima bola dari arah belakang tidak berlama-lama dengan bola, langsung melambungkan bola ke sisi kiri lapangan, tahu ke arah siapa? Serge Gnabry lagi.
Kali ini pemain No 7 itu melakukan gerakan yang persis sama, menusuk ke arah dalam, tetapi alih-alih menembak langsung ke gawang Alisson, ia menyilangkan bola ke arah Leroy Sane yang berdiri di sisi lain kotak tanpa penjagaan.
Di sana ada Joel Matip dan Virgil van Dijk tetapi mereka terlalu ke depan dari posisi Sane. Trent Alexander-Arnold datang terbirit-birit bersama Curtis Jones setelah mencium bahaya, tetapi sudah terlalu terlambat. Satu serangan ke bagian tengah gawang tak bisa dihentikan. Skor 2-2!
Hampir Gol oleh Pemain Kingsley Coman dan Dua Gol Die Roten Jelang Akhir
Umpan lambung memanfaatkan ruang kosong di belakang pertahanan the Reds merupakan komando Tuchel yang tak boleh dibantah para pemain Die Roten. Satu kali lagi hal itu nyaris terjadi, entah menit keberapa, tetapi kedua tim sudah bertukar posisi.
Serge Gnabry melambungkan bola ke Kingsley Coman, berhasil melewati barisan bek Liverpool dengan pemain Perancis itu menembak dari sisi kanan kotak, namun masih berhasil dihentikan oleh Alisson Becker.
Kelemahan lain yang segera terlihat terjadi pada menit-menit terakhir laga persahabatan di Singapura ini ketika sebuah tendangan bebas diambil oleh Arijon Ibrahimovic, diarahkan ke depan gawang Alisson.
Sundulan pertama oleh Matthijs de Ligt berhasil ditepis oleh kiper Brasil tersebut, tetapi bola muntah disambar oleh Josip Stanisic menjadi gol ketiga yang menyamakan skor 3-3.
Dan bencana terjadi satu menit memasuki injury time saat Matthijs de Ligt kembali menggunakan resep melambungkan bola ke arah depan, sampai ke pemain muda Frans Kratzig yang masih berumur 20 tahun, menggunakan insting membunuhnya untuk melepaskan serangan dari batas kotak penalti. Skor 4-3 bagi kemenangan Bayern Munchen!
Tugas Jurgen Klopp Jelang Musim Baru Liga Inggris
Sungguh sial kelemahan Liverpool ini terekspose justru pada laga kedua terakhir pramusim saat musuh-musuh Reds di Liga Inggris bersiap memusatkan konsentrasi mereka pada musim baru Liga Inggris.
Manajer-manajer yang cerdas di kompetisi terberat di Eropa itu, semisal Roberto de Zerbi, Mikel Arteta dan Erik ten Hag, selain Pep Guardiola dan Mauricio Pochettino sudah tidak akan sabar menjumpai Liverpool. Mereka sudah menemukan resep mengalahkan Liverpool berkat permainan yang diperlihatkan oleh Bayern Munchen.
Tunggu para pemain belakang Reds maju sampai mendekati garis setengah lapangan, lalu kirim bola lambung ke depan dengan pemain target mendahului sampai di belakang garis pertahanan. Sisanya tinggal skill finishing para pemain depan saja untuk merobek gawang Alisson.
Pekerjaan rumah yang tersisa bagi Klopp adalah, menemukan cara gegenpressing tanpa mengorbankan pertahanan. Pemain tua seperti Joel Matip sudah tidak bisa digunakan lagi, terlihat kalah cepat dalam berlari mundur setiap kali umpan lambung dikirimkan salah satu pemain belakang Bayern.