Gilabola.com – Andre Onana kembali jadi sorotan setelah tampil buruk dalam hasil imbang 2-2 Manchester United vs Lyon di leg pertama perempat final Liga Europa.
Kiper asal Kamerun ini dianggap bertanggung jawab atas dua gol yang bersarang ke gawangnya, memperpanjang catatan inkonsistensinya sejak tiba di Old Trafford.
Namun, jika Onana mencari inspirasi bagaimana keluar dari tekanan berat sebagai kiper MU, dia bisa menengok ke masa lalu, tepatnya ke sosok David de Gea.
Onana Gagal Lagi, Matic: “Salah Satu Kiper Terburuk MU”
Laga melawan Lyon tidak hanya diwarnai oleh gol-gol dramatis, tapi juga tensi panas antara Onana dan mantan gelandang MU yang kini membela Lyon, Nemanja Matic. Sebelum laga, Matic menyebut Onana sebagai “salah satu kiper terburuk dalam sejarah MU”.
Komentar pedas itu seolah jadi kutukan: Onana kembali tampil buruk dan melakukan dua kesalahan besar yang membuat MU gagal menang.
BACA JUGA: Perang Dingin Jelang Liga Europa! Matic Sebut Onana Kiper Terburuk Man United!
Onana Dari Inter ke MU: Transfer Mahal, Ekspektasi Tinggi
Diboyong dari Inter Milan dengan harga £43 juta, Onana diproyeksikan jadi jenderal baru di bawah mistar MU setelah De Gea dilepas musim panas lalu.
Tapi kenyataan di lapangan jauh dari harapan. Baru dua musim berseragam Setan Merah, Onana sudah menanggung beban kritik besar, mirip seperti De Gea di awal kariernya.
De Gea Juga Pernah “Dihina”, Tapi Bangkit Jadi Legenda
Kita semua tahu, David de Gea juga mengalami masa-masa kelam saat pertama kali datang ke Manchester United dari Atletico Madrid pada 2011. Saat itu, ia masih muda, belum berpengalaman, dan sering membuat blunder.
Banyak yang meragukan keputusan Sir Alex Ferguson yang membayar £18,9 juta untuk jasanya.
Musim pertama De Gea memang kacau, tapi ia mulai menemukan performa terbaiknya di musim kedua. Bahkan, ia masuk PFA Team of the Year dan membantu MU menjuarai Liga Inggris. Tak lama kemudian, ia menjadi ikon klub, membuat lebih dari 500 penampilan, dan meraih berbagai penghargaan individual.
De Gea: “Jangan Pernah Berhenti Percaya Diri”
Dalam sebuah wawancara tahun 2018, De Gea mengenang masa-masa awalnya di Old Trafford dan memberikan nasihat berharga yang sangat relevan untuk Onana saat ini:
“Aku masih muda, datang dari negara yang berbeda, ke budaya yang juga asing. Aku tidak bisa bahasa Inggris. Semua terasa asing — makanannya, budayanya. Tapi satu hal yang tidak pernah aku hilangkan adalah keyakinan pada diriku sendiri.”
“Kamu harus percaya pada kemampuanmu sendiri, terus bekerja keras, dan tidak pernah menyerah. Sekarang aku jauh lebih matang, baik sebagai pemain maupun pribadi.”
Onana Bisa Belajar dari Sejarah
Kisah De Gea adalah pengingat bahwa tekanan berat sebagai kiper utama Manchester United bukan akhir dari segalanya. Jika Onana bisa bersikap seperti pendahulunya—percaya diri, belajar dari kesalahan, dan bekerja lebih keras—bukan tidak mungkin dia juga bisa membalikkan keadaan.
Tapi waktu terus berjalan, dan di klub sebesar MU, kesabaran penggemar tak akan bertahan lama.