Gilabola.com – Angel Gomes baru-baru ini mengungkapkan pengalaman pahit yang dialaminya selama berada di Manchester United, terutama terkait dengan interaksi yang dia miliki dengan dua pelatih ikonik klub tersebut, Jose Mourinho dan Ole Gunnar Solskjaer.
Meskipun Gomes mencatat debutnya untuk Manchester United pada usia 16 tahun, menjadi pemain termuda klub sejak Duncan Edwards, perjalanan kariernya di klub itu ternyata tidak semulus yang diharapkan.
Salah satu momen yang paling berkesan dan mempengaruhi mental Gomes terjadi ketika Jose Mourinho mengomentari penampilannya dalam pertandingan cadangan. Gomes merasa sangat terpukul dengan kritikan Mourinho yang disampaikan di hadapan seluruh skuad.
Menurut pengakuannya, Mourinho secara terang-terangan menyatakan ketidakpuasannya dengan performa Gomes, menyatakan bahwa dia tidak bermain sesuai standar yang diharapkan untuk mendapatkan tempat di tim utama.
Gomes mengungkapkan kepada media bahwa saat itu dia merasa sangat malu dan bingung mengapa Mourinho memberikan kritikan keras di depan rekan satu timnya, bukannya menyampaikan secara pribadi.
Beberapa pemain United saat itu mencoba menenangkannya dan menjelaskan bahwa Mourinho hanya menginginkan reaksi positif darinya. Namun, bagi Gomes yang saat itu masih sangat muda, situasi tersebut sangat mempengaruhi emosinya.
Dia bahkan mengakui bahwa setelah insiden tersebut, dia langsung menghubungi ayah dan saudara laki-lakinya karena merasa sangat kecewa dan hampir menangis.
Namun, pengalaman Gomes dengan Mourinho hanyalah salah satu dari banyak tantangan yang dia hadapi di United. Meski berhasil mencatatkan beberapa penampilan untuk tim utama, waktunya di lapangan sangat terbatas, hanya bermain selama total 320 menit dalam sembilan pertandingan.
Ketidakpastian Era Ole Gunnar Solskjaer
Ketika Solskjaer mengambil alih tim, Gomes mulai merasakan ketidakpastian tentang masa depannya di klub. Pada saat kontraknya mendekati akhir pada tahun 2020, Manchester United dan Barcelona menawarkan kontrak, tetapi Gomes merasa tidak ada rencana jelas untuk pengembangan kariernya di United.
Solskjaer bahkan menyarankan Gomes untuk dipinjamkan, tetapi pemain muda tersebut merasa bahwa setelah menghabiskan seluruh hidupnya di akademi United, seharusnya klub memiliki rencana yang lebih konkret untuknya.
Dia menuturkan bahwa periode tersebut adalah masa tersulit dalam kariernya, baik di dalam maupun di luar lapangan, dan dia merasa tidak tahu arah kariernya. Meski berbicara dengan Solskjaer dan para asistennya, termasuk Kieran McKenna, yang pernah melatihnya di tim U-18, Gomes merasa keputusan untuk bertahan atau dipinjamkan tidak jelas.
Keputusan Gomes untuk meninggalkan Manchester United dan memilih pindah ke Lille di Prancis terbukti menjadi langkah yang tepat bagi perkembangan kariernya. Sejak bergabung dengan Lille, dia telah tampil impresif, dengan mencatatkan lebih dari 120 penampilan untuk klub tersebut.
Performa gemilangnya di Lille membuatnya dipanggil ke timnas Inggris untuk pertama kalinya pada bulan September, sebuah pencapaian yang menunjukkan betapa besarnya potensi Gomes ketika dia diberikan kesempatan bermain yang lebih konsisten.