Apakah Man United dan Marcus Rashford Sudah Pasti Berpisah? Lihat Jawaban Amorim!

Gila Bola – Ruben Amorim, pelatih baru Manchester United, tampak sangat tenang saat tiba di Carrington kemarin, meskipun sudah mengetahui pertanyaan yang pasti akan diajukan kepadanya. Begitu duduk, fokus pertanyaan langsung jelas: Marcus Rashford!

Wawancara terbaru Rashford, di mana dia mengakui siap untuk “tantangan baru”,  menggemparkan klub dan menciptakan kegaduhan media menjelang pertandingan perempat final Carabao Cup melawan Tottenham. Namun, Amorim berhasil menjaga ketenangannya dan menangani situasi ini dengan diplomasi khasnya.

Amorim dengan cepat mengakui komentar Rashford, menyatakan bahwa meskipun pemain tersebut berhak mencari tantangan baru, dia masih percaya pada potensi Rashford.

“Marcus adalah pemain Manchester United, dan tidak ada yang berubah,” katanya, sambil menekankan bahwa klub juga menghadapi tantangan besar. Komentar-komentar ini dirancang untuk meredakan ketegangan sementara, karena dia mengakui bahwa akan lebih baik jika kekhawatiran Rashford disampaikan secara pribadi kepada pelatih.

Situasi ini bukanlah hal baru bagi United, yang telah mengalami dilema serupa dalam beberapa tahun terakhir. Wawancara eksplosif Cristiano Ronaldo dengan Piers Morgan dua tahun lalu dan perselisihan Jadon Sancho dengan Erik ten Hag tahun lalu adalah contoh ketika United terpaksa berpisah dengan pemain-pemain penting.

Waktu wawancara Rashford, yang bertepatan dengan dibukanya jendela transfer Januari, semakin menambah pertanyaan tentang masa depannya di klub, terutama mengingat kesulitannya belakangan ini.

Rashford belum bisa menunjukkan performa seperti saat mencetak 30 gol pada musim 2022-23, dengan hanya 15 gol dalam 18 bulan berikutnya. Kontrak barunya senilai £315.000 per minggu, yang ditandatangani pada musim panas 2023, kini menjadi hambatan besar untuk kemungkinan pindah di tengah musim, karena sulit bagi klub mana pun untuk memenuhi tuntutan gaji tersebut.

Meski mengalami kesulitan, nilai Rashford tetap tinggi, terutama karena statusnya sebagai pemain asli akademi. United bisa saja memutuskan bahwa penjualan mungkin menjadi opsi terbaik, baik dari sisi sepak bola maupun keuangan.

Mengingat kerugian finansial yang dialami klub baru-baru ini, menjual Rashford bisa menghasilkan keuntungan yang signifikan dan membantu meringankan tekanan finansial. Calon pembeli potensial mungkin termasuk rival Premier League seperti Chelsea, Arsenal, atau Tottenham, atau klub-klub luar negeri seperti Paris Saint-Germain atau Barcelona, yang telah lama dikaitkan dengan Rashford.

Situasi ini tetap cair, dan waktu wawancara Rashford yang bertepatan dengan dibukanya jendela transfer hanya menambah kompleksitas masalah ini.

Amorim, di sisi lain, tampaknya bertekad untuk mengelola situasi ini dengan hati-hati, menekankan bahwa tim lebih penting daripada individu, dan masalah ini akan dievaluasi pada waktunya.

Pada akhirnya, pertanyaannya adalah: apakah Manchester United dan Marcus Rashford dapat menghindari perpisahan yang berantakan, atau apakah ini merupakan awal dari akhir bagi salah satu lulusan akademi klub yang paling terkenal?

Hanya waktu yang akan memberi jawabannya, tetapi beberapa minggu mendatang akan menjadi masa yang sangat penting dalam membentuk masa depan pemain dan klub.