Arsenal kini memiliki senjata rahasia dalam persaingan memperebutkan gelar Premier League, yaitu pelatih bola mati mereka, Nicolas Jover, jelang pertandingan krusial mereka melawan Manchester City.
Sejak bergabung dengan staf kepelatihan Mikel Arteta, Jover telah membawa dampak besar dalam mencetak gol dari situasi bola mati, dengan Arsenal berhasil mencetak 42 gol dari bola mati selama tiga tahun terakhir.
Pengaruhnya ini semakin memperkuat upaya The Gunners untuk menyaingi Manchester City dalam perebutan puncak klasemen, sesuatu yang sudah berlangsung sejak dua musim lalu.
Sebelum bergabung dengan Arsenal, Jover telah lebih dulu bekerja di bawah Pep Guardiola di Manchester City, di mana dia direkomendasikan oleh Arteta yang saat itu menjadi asisten pelatih City.
Arteta mengungkapkan bahwa bola mati adalah salah satu cara paling efektif untuk memenangkan pertandingan, dan Jover telah membuktikan pentingnya aspek ini dalam taktik Arsenal.
Karir Jover di dunia sepak bola dimulai dari pekerjaan sebagai analis video di Montpellier. Dia kemudian bekerja dengan tim nasional Kroasia sebelum dibawa ke Brentford oleh Dean Smith.
Di klub Premier League pertamanya tersebut, dia menunjukkan bakatnya dalam memanfaatkan bola mati untuk mencetak gol. Kini, di Arsenal, Jover tidak hanya memberi kontribusi dari pinggir lapangan, tetapi juga memainkan peran penting dalam strategi tim bersama Arteta.
Jover menjelaskan bahwa variasi dalam situasi bola mati, seperti tendangan bebas dan tendangan sudut, menjadi kunci kesuksesannya. Menurutnya, setelah beberapa pertandingan, kombinasi bola mati yang digunakan bisa terus bekerja dengan efektif, terutama di level sepak bola yang lebih tinggi.
Keberhasilan Arsenal dalam mencetak gol dari bola mati juga menunjukkan betapa pentingnya aspek ini di era sepak bola modern, di mana semakin banyak klub yang mengandalkan pelatih bola mati.
Banyak Klub Mulai Ikuti Taktik Serupa
Banyak klub besar kini mulai mengikuti jejak Arsenal dalam memanfaatkan pelatih bola mati. Di Manchester City, Jover digantikan oleh Carlos Vicens, sementara di Aston Villa, Unai Emery sangat mengandalkan Austin MacPhee untuk mengoptimalkan situasi bola mati.
Bahkan Liverpool yang kini diasuh Arne Slot mulai mempercayakan aspek ini kepada Aaron Briggs, meskipun awalnya para pemain sempat skeptis terhadap pendekatan baru ini.
Bukayo Saka, bintang muda Arsenal, mengakui bahwa apa yang dilakukan Jover telah membawa dampak positif bagi tim. Dia menyatakan bahwa metode yang diterapkan oleh Jover terbukti berhasil, sehingga tim akan terus melakukannya.
Rekan setimnya, Leandro Trossard, juga mengungkapkan rasa senangnya bisa bekerja dengan Jover, karena tendangan bebas yang diatur olehnya telah memberikan dimensi tambahan dalam permainan Arsenal.
Arteta sendiri sangat antusias dengan kehadiran Jover. Dia mengakui bahwa dirinya yang meminta Jover untuk bergabung dengan proyeknya di Arsenal. Pengaruh Jover pada tim, terutama dalam hal bola mati, sangatlah besar, dan Arteta yakin kontribusi Jover akan menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan tim di musim ini.
Dean Smith, mantan pelatih kepala Jover di Brentford, mengungkapkan bahwa keputusan untuk membawa Jover ke Premier League adalah keputusan yang tepat. Smith mengatakan bahwa dampak Jover terlihat dari beberapa gol yang dicetak oleh John Egan dalam pertandingan awal, berkat masukan dari Jover. Smith juga menyebut bahwa Jover layak mendapatkan penghargaan jika Arsenal berhasil memenangkan Premier LEague.
Dengan efektivitas strategi bola mati Jover, tidak ada yang bisa meragukan kontribusinya dalam perjalanan Arsenal menuju gelar juara. Kekuatan dari situasi bola mati telah menjadi salah satu senjata utama tim, dan Arsenal berpeluang besar untuk merebut gelar Premier League musim ini berkat kerja keras Jover dan timnya.