Arsenal di Titik Genting, Saat Liga Champions Bisa Mengangkat atau Menenggelamkan Segalanya

Gilabola.com – Tekanan terhadap Mikel Arteta dan timnya tampaknya tak pernah benar-benar menghilang. Usai hanya meraih hasil imbang saat menjamu Brentford, suasana di dalam stadion Emirates justru menjadi topik yang banyak dibicarakan.

Salah satu jurnalis bahkan mengakui bahwa sejak awal laga dimulai, dia merasa Arsenal tidak akan menang malam itu. Dia mengatakan bahwa bukan karena kualitas tim yang buruk atau karena rotasi yang berlebihan, tetapi energi di sekitar pertandingan terasa tidak cukup kuat untuk meraih kemenangan.

Menurutnya, Brentford adalah lawan yang kerap menyulitkan dan Arsenal seolah tidak sepenuhnya siap secara emosional di tengah jeda dua pertandingan penting melawan Real Madrid.

Ketika laga-laga domestik seperti ini jatuh di antara duel besar Liga Champions, motivasi yang turun bisa dirasakan tidak hanya dari pemain, tetapi juga dari tribun penonton.

Arteta pun menyentuh hal yang serupa. Dia mengatakan bahwa suasana di stadion saat menghadapi Brentford sangat berbeda dari ketika melawan Real Madrid di Liga Champions.

Dia mengaku tidak yakin apakah atmosfer yang lesu itu berpengaruh dari belakang tribun atau bukan, namun dia menegaskan bahwa sebagai profesional, para pemain tahu betul betapa pentingnya setiap laga.

Pelatih asal Spanyol itu menambahkan bahwa hasil imbang tersebut jelas membuat upaya mereka untuk bersaing di papan atas Premier League menjadi semakin berat. Dengan selisih poin yang makin jauh dari Liverpool di puncak klasemen, laga melawan Real Madrid kini menjadi momen krusial yang bisa menentukan arah musim mereka.

Di Antara Rotasi, Tekanan, dan Asa Liga Champions

Dalam pertandingan melawan Brentford, Arsenal memang melakukan rotasi, termasuk mengistirahatkan pemain seperti Bukayo Saka, Martin Odegaard, dan Myles Lewis-Skelly. Menurut laporan, hal ini mencerminkan prioritas yang sudah jelas: laga di Bernabeu adalah pertarungan terbesar musim ini bagi The Gunners.

Namun, ini juga menyoroti betapa rapuhnya posisi Arsenal saat ini. Meski unggul tiga gol atas Madrid, publik sepak bola belum sepenuhnya yakin tim ini bisa melaju tanpa rintangan. Kegagalan di La Liga oleh Real Madrid atau keajaiban di Bernabeu sudah terlalu sering menjadi bagian dari sejarah kompetisi ini.

Arteta menyatakan bahwa ada banyak hal yang harus dihadapi timnya, termasuk cedera yang memengaruhi performa. Dia mengakui bahwa meskipun sudah sejauh ini bertahan di papan atas, dia ingin membawa Arsenal ke posisi yang lebih tinggi.

Namun, posisi ketiga yang mereka tempati saat ini menyisakan ruang untuk ketakutan tersendiri, terutama jika hasil-hasil berikutnya tak berpihak pada mereka.

Momen ketika Saka mencuri bola dari Mark Flekken namun gagal menuntaskannya menjadi sorotan tersendiri. Kesempatan emas yang terbuang itu disebut sebagai simbol keraguan yang belum sepenuhnya hilang dari kepala para pemain. Sebuah momen kecil dalam sepak bola yang bisa berdampak besar pada narasi musim.

Di sisi lain, Real Madrid baru akan menghadapi Deportivo Alaves pada hari Minggu dan disebut-sebut sempat meminta jadwal dimajukan, namun ditolak oleh penyelenggara La Liga. Keputusan ini memberi Arsenal satu hari lebih banyak untuk mempersiapkan diri, sebuah keuntungan kecil yang mungkin bisa jadi krusial.

Dalam suasana seperti ini, sepak bola tak hanya bicara soal skor dan statistik, tapi juga tentang tekanan emosional, atmosfer stadion, dan keyakinan yang bisa runtuh dalam satu malam. Arsenal kini berdiri di ambang sesuatu yang bisa mengangkat musim mereka ke tempat terhormat atau membuatnya runtuh di hadapan salah satu raksasa Eropa.