Gilabola.com – Arsenal mendapat kritikan keras setelah tiga pemain mereka menerima kartu merah di awal musim ini, yang memunculkan kekhawatiran akan masalah disiplin yang dapat menghambat peluang mereka meraih gelar Premier League.
Mantan striker Watford, Troy Deeney, memberikan pandangannya dan menyebut tindakan para pemain Arsenal sebagai “pemarah, malas, dan bodoh.” Deeney menyatakan bahwa masalah disiplin ini merupakan kesalahan para pemain sendiri, bukan karena adanya agenda dari wasit atau pihak lain terhadap Arsenal.
Menurut Deeney, kartu merah yang diterima pemain Arsenal musim ini tidak diakibatkan oleh tekel kasar atau adu argumen dengan wasit, tetapi lebih pada tindakan yang tidak terkontrol.
Dia menyebutkan contoh kartu merah Declan Rice saat pertandingan melawan Brighton, di mana Rice dikeluarkan karena menunda pertandingan dengan menendang bola keluar lapangan.
Arsenal kehilangan dua poin penting dalam laga itu setelah Brighton menyamakan kedudukan. Situasi serupa terjadi ketika Leandro Trossard diusir keluar lapangan dalam pertandingan melawan Manchester City, yang akhirnya berakhir imbang setelah City mencetak gol di menit-menit akhir.
Kartu merah ketiga datang saat William Saliba menghadapi Bournemouth. Dalam pertandingan itu, Saliba harus meninggalkan lapangan setelah menjadi pemain terakhir yang melakukan kesalahan saat Arsenal kebobolan gol.
Menurut Deeney, kesalahan ini seharusnya bisa dihindari, dan dia menilai bahwa Saliba perlu lebih waspada terhadap umpan buruk yang diberikan rekannya, Leandro Trossard. Bagi Deeney, ini adalah tindakan yang mencerminkan kurangnya kedisiplinan, bukan karena adanya tekanan atau agenda dari wasit.
Dalam analisisnya di media, Deeney mengungkapkan bahwa Arsenal perlu meningkatkan rasa tanggung jawab di antara para pemainnya. Dia percaya bahwa ketika seorang pemain melakukan kesalahan yang merugikan tim, seharusnya ada reaksi dari rekan setim yang menunjukkan rasa frustrasi.
Deeney menganggap perlu adanya keterbukaan dalam tim untuk menuntut rekan-rekan agar lebih bertanggung jawab, saling mengingatkan, sehingga kesalahan serupa tidak terulang.
Ketidakpuasan Mikel Arteta
Mikel Arteta, pelatih Arsenal, dikabarkan sempat menunjukkan ketidakpuasan atas beberapa keputusan wasit, terutama dalam kasus kartu merah pada Declan Rice dan Leandro Trossard.
Namun, Arteta tampak lebih bisa menerima kartu merah Saliba meski tetap menyayangkan peraturan yang ketat dalam hal pelanggaran. Arteta disebut-sebut lebih memilih menyalahkan aturan ketimbang mengkritik langsung pemainnya.
Deeney menekankan pentingnya kesadaran akan tanggung jawab pribadi di antara para pemain. Menurutnya, seorang pemain yang merugikan tim perlu diberi peringatan atau pertanyaan dari rekan-rekan setimnya tentang alasan di balik tindakannya yang gegabah. Deeney menambahkan bahwa penting bagi pemain Arsenal untuk menyadari standar yang tinggi dan menghindari kesalahan yang berulang.
Sejauh ini, Arsenal memang hanya kehilangan poin di tiga pertandingan musim ini, dan ketiga pertandingan tersebut adalah ketika mereka harus bermain dengan 10 pemain.
Meskipun beberapa kalangan menganggap ini sebagai bentuk ketidakberuntungan, Deeney menegaskan bahwa kebanyakan kartu merah tersebut layak diterima. Di mata Deeney, Arsenal harus belajar dari pengalaman ini untuk tidak mengulangi tindakan yang ceroboh.