Arsenal Harus Berani Menantang Haaland dkk, Arteta Tidak Boleh Andalkan Taktik Bertahan!

Pertemuan antara Arsenal dan Manchester City yang akan datang dianggap sebagai salah satu pertandingan besar di awal musim di Premier League. Meskipun ini baru bulan September, bentrokan ini sangat penting bagi Arsenal, yang memiliki potensi untuk kembali bertarung di puncak klasemen.

Namun, ada kekhawatiran bahwa pelatih Arsenal Mikel Arteta mungkin tergoda untuk menerapkan strategi bertahan seperti saat mereka berhasil menahan imbang City tanpa gol di Etihad pada Maret lalu.

Beberapa analis percaya, jika Arteta memilih Jorginho dalam susunan pemain, itu bisa menjadi indikasi bahwa Arsenal berencana untuk bermain defensif melawan sang juara berthaan.

Dengan absennya Martin Odegaard, yang biasanya menjadi kreator utama tim, Arsenal sebenarnya masih memiliki bakat lain yang cukup untuk menyulitkan Manchester City. Nama-nama seperti Bukayo Saka, Declan Rice, dan William Saliba dianggap memiliki kualitas yang mampu menembus skuad asuhan Pep Guardiola.

Namun, menghadapi City selama 90 menit penuh tentu bukan perkara mudah. Bahkan klub besar seperti Real Madrid akan kesulitan untuk benar-benar mendominasi City dalam satu pertandingan penuh.

Brentford menunjukkan akhir pekan lalu bahwa meskipun Manchester City adalah tim yang sangat kuat, mereka bisa diserang di saat-saat yang tepat jika lawan berani tampil lebih ofensif.

Banyak yang berpendapat bahwa hanya bertahan akan menjadikan Arsenal sebagai “sasaran empuk”. Apalagi, ini adalah awal musim, ketika Erling Haaland berada dalam kondisi prima dan penuh energi.

Guardiola, sebagai pelatih yang selalu mencari kemenangan, diyakini akan mengambil risiko untuk meraih hasil maksimal, sehingga Arteta juga tidak boleh hanya fokus bertahan.

Kendati demikian, Arsenal tidak boleh diremehkan. Musim lalu, mereka hanya tertinggal dua poin di belakang City dalam perebutan gelar. Transfer musim panas, termasuk kembalinya Jurrien Timber setelah cederanya, memperkuat skuad Arsenal.

Timber diharapkan bisa membawa stabilitas dan kecepatan di lini belakang, sesuatu yang kadang kurang dimiliki oleh Oleksandr Zinchenko dan Takehiro Tomiyasu saat dimainkan di bek kiri.

Kebugaran fisik Arsenal juga menjadi modal besar. Mereka memiliki grup pemain yang tangguh dan lapar untuk kemenangan. Pertahanan mereka saat menang melawan Tottenham dianggap sebagai salah satu penampilan terbaik tim dalam beberapa waktu terakhir.

Bukayo Saka, Gabriel Martinelli, dan Leandro Trossard dikenal suka menyerang, namun di bawah arahan Arteta, mereka juga telah memperbaiki aspek defensif permainan mereka, termasuk kecepatan dalam bertahan kembali.

Meski Arsenal berhasil meraih empat poin dari Manchester City dan Liverpool musim lalu, tantangan mereka kini semakin berat. City diperkirakan akan tampil lebih kuat dengan kembalinya Kevin De Bruyne dan Erling Haaland yang fit, setelah mereka absen dalam beberapa pertandingan penting musim lalu.

Dengan City bermain di kandang pada pertandingan Liga Champions sebelumnya, sementara Arsenal harus bertandang ke Italia untuk menghadapi Atalanta, jadwal yang padat bisa memengaruhi kebugaran mereka.

Meski demikian, para fans Arsenal akan berharap Arteta akan lebih berani kali ini. Jika mereka cukup berani, Arsenal memiliki kualitas untuk menguji pertahanan Manchester City.

Namun, jika Arteta memilih untuk bermain terlalu defensif dan Arsenal kalah, akan ada pertanyaan serius mengenai pendekatannya. Sebuah kemenangan atau bahkan hasil imbang melawan City bisa menjadi dorongan besar bagi Arsenal dalam persaingan gelar musim ini.

Prediksi kami untuk pertandingan ini adalah kemenangan tipis bagi Manchester City, namun Arsenal jelas tidak boleh dianggap remeh. Mereka telah membuktikan diri sebagai tim yang mampu menantang City hingga akhir, dan siapa pun yang menganggap ini akan menjadi persaingan satu arah jelas keliru.