Gilabola.com – Arsenal kembali mengirimkan sinyal keras ke seluruh Eropa. Menghadapi Bayern Munchen—tim yang oleh Mikel Arteta disebut sebagai “yang terbaik di Eropa”—The Gunners justru tampil dominan dan mempertahankan rekor sempurna mereka di Liga Champions musim ini. Kemenangan tersebut bukan hanya memperpanjang laju positif, tetapi juga memperkuat status mereka sebagai salah satu favorit utama di kompetisi elite ini.
Konsistensi Arsenal yang Tidak Pernah Terlihat Sebelumnya
Musim ini, Arsenal tampil dengan stabilitas yang jarang mereka miliki di era sebelumnya. Dari seluruh kompetisi, mereka mencatat 16 kemenangan, dua hasil imbang, dan hanya sekali kalah. Di Liga Champions, mereka memulai perjalanan dengan lima kemenangan beruntun—pencapaian yang terakhir mereka raih pada musim 2005-06, ketika mencapai final untuk pertama dan satu-satunya.
Tidak hanya itu, Arsenal menjadi satu-satunya tim dengan rekor 100% di Liga Champions musim ini. Kemenangan atas Bayern juga memutus catatan buruk lima laga tanpa kemenangan melawan raksasa Jerman tersebut sejak 2015.
“Kepercayaan diri itu terasa. Arsenal bermain di level dasar 7 dari 10 setiap pekan, dan kadang bisa naik ke 9 dari 10,” ujar mantan bek Arsenal dan Inggris, Matt Upson, kepada BBC Radio 5Live. “Dulu Arsenal bisa tampil brilian lalu tiba-tiba merosot. Sekarang fondasinya kuat, tidak jatuh sedalam itu lagi.”
Arteta Puas, tapi Tetap Rendah Hati
Bayern datang ke London dengan status tak terkalahkan musim ini dan hanya tiga kali kalah dalam 52 laga fase grup Liga Champions sebelumnya (W45 D4). Meski demikian, Arsenal mampu menaklukkan mereka dengan permainan yang matang dan efisien.
“Para pemain luar biasa. Mereka menghadapi tantangan melawan tim yang menurut saya terbaik di Eropa,” kata Arteta. “Individu kami bermain sangat besar hari ini. Kami tahu margin kemenangan sangat tipis, jadi setiap detail penting.”
Meski dua kemenangan melawan Spurs dan Bayern membuat seminggu Arsenal terasa sempurna, Arteta menegaskan bahwa fokus langsung bergeser ke laga berikutnya di Stamford Bridge.
Declan Rice: “Ini Langkah Besar”
Declan Rice, yang dinobatkan sebagai man of the match oleh UEFA, menyebut kemenangan ini sebagai tonggak penting dalam ambisi Arsenal meraih trofi pertama sejak 2020.
“Bayern musim ini adalah tim terbaik di Eropa. Taktik mereka luar biasa,” ujar Rice via TNT Sports. “Kami bermain man to man di babak kedua dan tampil sangat brilian. Ini malam Eropa yang spesial.”
Rice menegaskan bahwa Arsenal kini lebih matang dibanding musim lalu. “Ada banyak pemimpin di tim. Kami lapar dan fokus satu laga pada satu waktu. Masih panjang perjalanan, jadi jangan terlena.”
Kekuatan Arsenal Merata Hingga Pemain Cadangan
Masalah cedera tidak membuat Arsenal goyah. Meski Viktor Gyokeres, Kai Havertz, dan Gabriel Jesus absen, Arteta masih bisa mengandalkan Noni Madueke dan Gabriel Martinelli dari bangku cadangan. Kembalinya Martin Odegaard juga menambah kedalaman skuad.
Madueke mencetak gol pertamanya untuk Arsenal dalam laga ini, sementara Martinelli melanjutkan performa impresifnya dengan gol keempat dalam empat laga Liga Champions.
“Saya tidak bisa memilih laga yang lebih sempurna untuk mencetak gol pertama saya,” kata Madueke. “Kami tahu kualitas kami. Setiap pertandingan kami masuk dengan keyakinan bisa menang.”
Upson menilai kedalaman skuad adalah kunci konsistensi Arsenal. “Bangku cadangan mereka memberikan kualitas di semua lini. Semua berebut tempat, dan Arteta berhasil membuat mereka tetap lapar dan bersatu.”
Misi Ganda: Premier League dan Liga Champions
Dengan skuad yang kompak, kedalaman yang solid, dan performa yang stabil, Arsenal kini dianggap sebagai salah satu tim paling komplet di Eropa. Targetnya jelas: menantang gelar Premier League dan melangkah sejauh mungkin di Liga Champions.

