Arsenal Terlambat Jual Zinchenko, Begini Akibatnya Sekarang!

Gilabola.com – Arsenal sedang mempertimbangkan untuk melepas Oleksandr Zinchenko pada bursa transfer musim panas ini.

Sang bek asal Ukraina akan memasuki tahun terakhir dalam kontraknya di Emirates Stadium, dan klub tidak lagi menjadikannya bagian dari rencana utama mereka untuk musim depan.

Jika tidak dijual, Zinchenko berisiko menghabiskan sebagian besar musim di bangku cadangan.

Awal Cerah yang Berubah Suram

Zinchenko bergabung dengan Arsenal pada tahun 2022 dari Manchester City dalam sebuah langkah strategis. Saat itu, manajer Mikel Arteta tengah mencari bek kiri yang mampu menjalankan peran sebagai full-back terbalik (inverted full-back)—sesuatu yang gagal diterapkan kepada Kieran Tierney.

Nuno Tavares pun juga tidak memenuhi ekspektasi, sehingga pilihan jatuh kepada Zinchenko, yang punya kecocokan taktis dan pengalaman di level tertinggi.

Awalnya, kehadiran Zinchenko membawa warna baru dalam pola permainan Arsenal. Umpan-umpan progresif, visi permainan, serta kemampuannya menempati beberapa posisi menjadikannya sosok penting di skuad. Namun, seiring waktu, cedera dan penurunan performa mulai menghantui, membuat kontribusinya menurun drastis.

Ketika Arsenal Terlambat Bergerak

Penurunan ini mendorong Arsenal untuk bergerak kembali di bursa transfer. Riccardo Calafiori didatangkan sebagai opsi baru di sektor kiri pertahanan, sementara talenta muda Myles Lewis-Skelly juga menunjukkan potensi menjanjikan. Hasilnya: posisi Zinchenko semakin tergeser, dan kini dia bukan lagi pilihan utama.

Jika ditilik ke belakang, musim panas lalu bisa jadi momen terbaik untuk menjual Zinchenko.

Saat itu, dia masih memiliki nilai pasar yang cukup tinggi, dan performanya belum terlalu merosot. Klub-klub peminat pun kemungkinan besar masih tertarik memberinya kontrak dengan gaji menarik.

Namun kini, performa yang tak stabil selama 12 bulan terakhir telah menurunkan daya tariknya di pasar transfer. Arsenal pun menghadapi dilema: menjualnya dengan harga yang jauh lebih rendah dari ekspektasi, atau kehilangan dia secara gratis tahun depan.

Antara Ambisi dan Kenyamanan

Arsenal kini menunggu keputusan sang pemain. Jika Zinchenko mengutamakan menit bermain secara reguler, maka pindah klub adalah jalan terbaik.

Tetapi jika dia memilih bertahan demi menyelesaikan kontraknya, maka dia harus bersiap menjadi penghuni bangku cadangan, dengan kesempatan tampil yang sangat terbatas.

Situasi ini memperlihatkan bagaimana keputusan yang tertunda bisa merugikan klub besar.

Jika Arsenal kehilangan Zinchenko secara cuma-cuma tahun depan, maka mereka hanya bisa menyalahkan diri sendiri karena tidak bertindak lebih awal.