Gilabola.com – Leandro Trossard menolak menandatangani kontrak baru dengan Arsenal, meninggalkan klub dalam ketidakpastian dan berpotensi membuat Mikel Arteta kehilangan salah satu pemain paling konsisten yang dimilikinya selama dua musim terakhir.
Pemain serba bisa asal Belgia itu masih memiliki sisa dua tahun kontrak di Emirates Stadium, namun manajemen Arsenal sebenarnya sudah menyiapkan tawaran perpanjangan kontrak yang disertai kenaikan gaji sebagai bentuk apresiasi atas performanya.
Menurut laporan The Athletic, Arsenal sempat berada dalam tahap “lanjutan” untuk menyepakati kontrak baru dengan Trossard menjelang bursa transfer musim panas. Tawaran tersebut mencakup perpanjangan hingga musim panas 2027 dan peningkatan bayaran mingguan. Namun hingga kini, tawaran itu belum ditandatangani.
Situasi ini menjadi sinyal kuat bahwa Trossard ingin menunda keputusan dan menunggu peluang dari klub lain. Ia sebelumnya dikaitkan dengan potensi kepindahan ke Liga Pro Saudi yang menjanjikan bayaran besar.
Perubahan dalam tim agensinya juga menambah ketidakpastian. Trossard baru saja mengganti perwakilannya setelah berpisah dengan agen lama, Josy Comhair, yang disebut mundur karena alasan kesehatan. Meskipun keputusan ini tampak personal, pergantian agen di tengah negosiasi bisa membuka berbagai kemungkinan baru terkait masa depan sang pemain.
Meski Trossard dikenal fleksibel bermain di banyak posisi – baik di kedua sisi sayap, sebagai penyerang tengah, maupun gelandang serang – Arsenal telah memperkuat lini serang dan tengahnya secara signifikan. Ini bisa memengaruhi peluangnya untuk tampil reguler musim depan.
Noni Madueke yang baru didatangkan akan menambah persaingan di sektor sayap, sedangkan Viktor Gyokeres kemungkinan akan menjadi penyerang utama pilihan Arteta. Di lini tengah, Christian Norgaard dan Martin Zubimendi akan mengisi posisi lebih dalam, namun kemunculan pemain muda Ethan Nwaneri di peran nomor 10 bisa memperkecil jatah bermain Trossard.
Trossard memang bukan starter mutlak di bawah Arteta, tapi kontribusinya sangat terasa. Pada musim 2023/24, ia mencetak 17 gol di semua kompetisi, termasuk 12 di Premier League. Musim lalu, ia kembali mencetak dua digit gol. Ia juga menjadi salah satu dari sedikit pemain yang tampil di semua 38 laga Premier League musim lalu dan mencatatkan total 56 penampilan tanpa menghitung tugas internasional bersama Belgia.
Ketidakpastian masa depan Trossard menjadi masalah yang cukup pelik bagi Arteta. Di satu sisi, pemain berusia 30 tahun itu merupakan aset berharga yang dapat diandalkan saat rotasi atau perubahan taktik dibutuhkan. Di sisi lain, sang pemain mungkin mulai mempertanyakan perannya dan waktu bermainnya, terutama di tengah kedatangan wajah-wajah baru.
Dengan pasar transfer yang masih terbuka dan ketertarikan dari klub-klub luar negeri, Arteta dan manajemen Arsenal harus segera menentukan sikap. Apakah mereka akan berusaha keras mempertahankan Trossard? Atau justru membuka jalan bagi kepergiannya demi memberi ruang bagi regenerasi skuad?