
Gilabola.com – Mikel Arteta percaya bahwa kunci Arsenal untuk bisa terus menaklukkan Pep Guardiola ada pada para pemain pengganti yang ia sebut sebagai “finishers”, di tengah tantangan menjaga konsistensi setelah laga Liga Champions dan menghadapi jadwal padat musim ini.
Tantangan Melawan Sang Guru dan Konsistensi Usai Liga Champions
Arteta bukan hanya sekadar mantan asisten Pep, tapi kini ia juga jadi salah satu manajer yang bisa membuat Guardiola kerepotan.
Setelah delapan kekalahan beruntun, Arsenal kini mencatat lima laga tak terkalahkan melawan Manchester City, termasuk kemenangan tipis 1-0 di Emirates pada Oktober 2023 dan pesta 5-1 musim lalu.
Meski begitu, hasil itu belum cukup untuk memberi Arsenal gelar karena Liverpool kembali menutup musim di atas mereka.
Masalah terbesar Arsenal musim lalu justru datang usai laga Liga Champions. Dari 14 pertandingan Premier League yang dimainkan setelah kompetisi Eropa itu, The Gunners hanya kalah sekali tapi imbang tujuh kali—termasuk dua kali 2-2 melawan Liverpool. Arteta pun menegaskan, “Itu hal yang harus kami perbaiki. Kami akan coba lebih baik.”
Kali ini, Arteta bisa lebih tenang dengan kedalaman skuadnya. Meski kehilangan William Saliba karena cedera, bek muda Cristhian Mosquera tampil solid, sementara Piero Hincapié yang dipinjam dari Bayer Leverkusen memberi opsi tambahan di lini belakang.
Para “Finisher” Jadi Senjata Rahasia
Arteta terinspirasi dari rugby untuk menyebut pemain pengganti sebagai “finishers”. Baginya, kemenangan besar tim-tim elite selalu ditentukan oleh dampak dari pemain yang masuk dari bangku cadangan. Contoh nyatanya terlihat di Bilbao ketika Gabriel Martinelli dan Leandro Trossard masuk lalu mencetak gol penentu kemenangan.
Dua pemain itu sempat dirumorkan akan dilepas musim panas lalu, tapi Arteta menegaskan ingin mempertahankan mereka. Martinelli dengan kecepatan khasnya, Trossard dengan insting golnya—keduanya mencetak 10 gol musim lalu.
Kehadiran Noni Madueke dan Eberechi Eze memang menambah variasi di lini depan, namun Arteta butuh keseimbangan untuk menghadapi jadwal ketat.
Masalah rotasi juga muncul di lini tengah dan bek kiri. Riccardo Calafiori semakin mantap menempati pos bek kiri, membuat Myles Lewis-Skelly kesulitan mendapat menit bermain. Sementara di tengah, absennya Martin Ødegaard membuka jalan bagi trio Martín Zubimendi, Declan Rice, dan Mikel Merino.
Menariknya, Merino bahkan bisa didorong jadi striker cadangan mendukung Viktor Gyökeres, yang masih dalam pemulihan usai insiden benturan kepala di laga melawan Athletic.
Arteta menutup dengan keyakinan penuh: “Sekarang saya punya tim yang percaya diri bisa menang, bukan hanya melawan mereka (City), tapi melawan siapa pun. Minggu ini kami datang untuk menang—itu saja.”