Site icon Gilabola.com

Aston Villa Mulai Kirim Sinyal Juara, The Gunners Jadi Ujian Terberat Emery

Aston Villa Menggila! Rekor 11 Kemenangan Jadi Ancaman Serius Arsenal

Aston Villa Menggila! Rekor 11 Kemenangan Jadi Ancaman Serius Arsenal

Gilabola.com – Aston Villa akan menghadapi Arsenal di Emirates Stadium dengan status sebagai tim paling panas di Premier League saat ini, setelah mencatatkan rekor klub berupa 11 kemenangan beruntun. Meski performa timnya terus menanjak, Unai Emery tetap merendah dengan menyebut Arsenal sebagai tim terbaik saat ini, sekaligus menjadikan laga tersebut sebagai ujian terbesar dalam perburuan gelar juara.

Pertandingan melawan pemuncak klasemen Premier League itu bukan sekadar laga biasa bagi Emery. Ia kembali ke Emirates Stadium dengan misi yang sama seperti saat ditunjuk menggantikan Arsene Wenger pada 2018: mengejar gelar liga. Bedanya, kali ini ia melakukannya sebagai arsitek Aston Villa yang menjelma menjadi penantang serius.

INFO TERKAIT

Ingin tahu rivalitas Premier League? Dapatkan update berita Liga Inggris terbaru.

Villa memang sudah beberapa kali bertandang ke markas Arsenal sejak Emery mengambil alih kursi manajer, tetapi kali ini situasinya jauh berbeda. Mereka datang bukan sebagai pengganggu, melainkan rival langsung dalam persaingan papan atas, sebuah status yang bahkan masih enggan diakui sepenuhnya oleh Emery sendiri.

Meski baru saja membalikkan keadaan dan menang dramatis 2-1 atas Chelsea di Stamford Bridge—hasil yang menyamai rekor 11 kemenangan beruntun klub—Emery tetap menyebut persaingan gelar hanya melibatkan Arsenal dan Manchester City. Namun, kemenangan di Emirates diyakini akan memaksa publik, bahkan mungkin sang manajer sendiri, untuk mengubah narasi tersebut.

“Jika Anda bertanya tentang laga melawan Arsenal, itu akan sangat sulit,” ujar Emery. “Kami akan menganalisis mereka. Kami baru bermain melawan mereka tiga pekan lalu, tetapi ini pertandingan yang berbeda. Dalam segala aspek, mereka sangat kuat.”

Ia melanjutkan dengan pengakuan yang mencolok. “Ini adalah tantangan terbesar yang akan kami hadapi karena mereka adalah tim terbaik saat ini. Mereka tampil luar biasa di Liga Champions dan Premier League. Mereka juga merekrut dua pemain di setiap posisi untuk menjadi lebih kuat, dan itu terlihat jelas.”

Sepanjang karier kepelatihannya, Emery dikenal lebih sukses membangun tim dari fondasi, bukan mewarisi skuad mapan. Di Lorca Deportiva, Almeria, Valencia, Sevilla, Villarreal, hingga kini Aston Villa, ia membawa tim-tim tersebut melampaui ekspektasi melalui proses bertahap.

Promosi, tiket Liga Champions, tiga gelar Liga Europa bersama Sevilla, serta satu bersama Villarreal menjadi bukti pendekatannya. Namun, perjalanan Villa masih belum mencapai tujuan akhir berupa trofi, entah di kompetisi domestik, Eropa, atau bahkan gelar Premier League yang kini mulai terlihat di cakrawala.

Sebaliknya, di klub-klub besar seperti Spartak Moscow, Paris Saint-Germain, dan Arsenal, Emery mengambil alih tim yang jalannya sudah ditentukan pelatih sebelumnya. Di Arsenal, ia menggantikan Wenger, namun gagal sepenuhnya meyakinkan skuad mahal untuk mempercayai metodenya secara total. Meski begitu, catatan persentase kemenangannya tetap solid: 55 persen di Arsenal, tak terpaut jauh dari Mikel Arteta yang mencatatkan 59,9 persen.

Kunci kebangkitan Villa musim ini tercermin dari pengakuan Ollie Watkins. Striker Inggris itu, yang mencetak dua gol sebagai pemain pengganti saat menumbangkan Chelsea, menilai sosok Emery sebagai faktor utama di balik ketangguhan timnya.

“Menurut saya, ini soal manajer,” kata Watkins. “Dia bekerja sangat keras, sangat fokus, dan itu tentang ketahanan mental. Dia membaca permainan dan mengubah banyak hal di babak kedua.”

Watkins menambahkan bahwa Emery justru tampil tenang di saat tim tertekan. “Chelsea sangat bagus di babak pertama, tapi saat jeda dia sangat tenang. Dalam situasi di mana kami pikir dia akan marah, dia justru sebaliknya. Dan ketika kami merasa sudah bermain bagus, dia menuntut lebih. Semuanya datang darinya.”

Kebangkitan Villa semakin mengesankan jika melihat awal musim mereka. Setelah lima laga pertama, Villa terpuruk di posisi ke-18 dengan hanya tiga poin dan satu gol. Kemenangan perdana baru diraih pada 28 September lewat skor 3-1 atas Fulham, di tengah bisik-bisik bahwa sentuhan magis Emery mulai memudar.

Namun, keyakinan sang pelatih mengubah segalanya. Kini, Villa telah memenangi 12 dari 13 pertandingan liga terakhir dan menjelma menjadi mesin kemenangan.

“Ada kepercayaan diri sekarang,” lanjut Watkins. “Kepercayaan itu datang dari manajer. Di awal musim semuanya sulit, kami banyak kalah. Sekarang dia benar-benar percaya pada kami, dan itu menular ke tim.”

Menjelang laga krusial ini, Villa harus kehilangan Matty Cash dan Boubacar Kamara akibat akumulasi kartu kuning. Arsenal juga tidak sepenuhnya utuh, dengan Riccardo Calafiori dan Jurrien Timber absen karena cedera. Namun, Emery menegaskan perbedaan kedalaman skuad tetap menjadi faktor penting.

“Bouba dan Cashy sulit digantikan,” aku Watkins. “Kehilangan mereka berat, tapi kami harus fokus pada diri sendiri dan terus maju.”

Pandangan Kami

Aston Villa saat ini berada di titik di mana kerendahan hati Emery justru kontras dengan fakta di lapangan. Rekor kemenangan, ketahanan mental, dan kemampuan membalikkan keadaan menunjukkan bahwa Villa bukan lagi sekadar kuda hitam. Mereka mungkin belum memiliki kedalaman skuad seperti Arsenal, tetapi mereka memiliki sesuatu yang tak kalah penting: keyakinan kolektif pada satu sosok pemimpin.

Laga melawan Arsenal bukan hanya soal tiga poin, melainkan soal legitimasi. Jika Villa mampu bersaing, atau bahkan menang di Emirates, narasi “impostor” yang selama ini diucapkan Emery akan runtuh dengan sendirinya. Dan saat itu terjadi, Premier League benar-benar akan memiliki penantang gelar baru yang tak bisa lagi diabaikan.

Exit mobile version