Aura Sang Juara Telah Sirna! Apa Yang Salah Dengan Manchester City?

Gilabola.com – Manchester City harus menerima kekalahan menyakitkan 0-2 dari Tottenham, sebuah hasil yang mengungkap kelemahan besar di lini pertahanan, kesalahan fatal kiper James Trafford, serta kecerdikan pasukan Thomas Frank dalam mengeksploitasi setiap celah yang tersedia.

Sejak awal laga, Tottenham tampil luar biasa dengan pressing intens yang membuat City kesulitan mengembangkan permainan. Chant suporter Spurs “It’s happening again” terasa tepat, mengingat mereka memang punya rekor bagus melawan City dalam lima tahun terakhir dengan delapan kemenangan dari 15 pertemuan di semua kompetisi.

Kekalahan ini juga menimbulkan pertanyaan apakah City benar-benar sudah bangkit setelah kemenangan besar atas Wolves dan kedatangan Tijjani Reijnders.

Reijnders tampil solid, namun City justru kehilangan aura dominan mereka. Thomas Frank, yang baru mengambil alih tim usai era Ange Postecoglou, berhasil mengubah Spurs menjadi lebih terarah, solid, dan disiplin, bahkan mencatat clean sheet beruntun pertama sejak 2023.

Lini Belakang Rapuh dan Blunder Kiper

Salah satu masalah terbesar City ada di lini belakang. Strategi garis tinggi yang biasa dipakai Guardiola kini makin berisiko sejak asistennya, Pep Lijnders, mendorong untuk bermain lebih ekstrem.

Hal itu terlihat jelas saat gol pertama Spurs tercipta melalui skema cepat: Pape Matar Sarr mengalirkan bola ke Richarlison yang kemudian melepas umpan matang bagi Brennan Johnson. VAR memastikan gol sah setelah John Stones terlambat naik jebakan offside.

Gol kedua lahir dari kesalahan besar James Trafford. Dipercaya menggantikan Ederson, kiper muda itu gagal menguasai bola dalam skema tendangan gawang pendek dan justru menghadiahkan peluang bagi Joao Palhinha untuk menggandakan skor.

Keputusan Guardiola menurunkan Trafford terbukti keliru, meski sang kiper sempat melakukan dua penyelamatan bagus di akhir laga.

Peluang City yang Terbuang Sia-Sia

City sebenarnya sempat mengancam lebih dulu lewat Omar Marmoush, yang gagal memanfaatkan kesalahan Pedro Porro dan peluang lain setelah menerima umpan Erling Haaland.

Namun, penyelesaian yang buruk membuat kesempatan itu hilang begitu saja. Haaland pun membuang peluang emas dengan sundulan bebas yang melambung pada penghujung babak pertama.

Guardiola mencoba mengubah jalannya pertandingan dengan menarik keluar Rayan Cherki dan Marmoush lebih awal, namun pergantian itu tak banyak memberi dampak. City tetap kesulitan menembus pertahanan rapat Spurs hingga akhir laga.

Spurs Semakin Meyakinkan

Richarlison tampil menonjol dengan kontribusi langsung pada kedua gol Spurs, sementara Palhinha benar-benar menjadi motor di lini tengah.

Performanya membuktikan keputusan Tottenham mendatangkannya dari Bayern Munich sangat tepat. Dengan pressing disiplin, transisi cepat, serta ketajaman serangan balik, Spurs meninggalkan kesan kuat bahwa mereka kini jauh lebih matang dan berbahaya.

IKLAN