
Gilabola.com – Sunderland memiliki senjata rahasia musim ini —- kombinasi dari belanja besar musim panas dan gelombang pemain baru yang haus tampil internasional —-yang membuat mereka langsung melesat di Premier League dan bisa mencetak catatan terbaik dalam sejarah klub.
Rekrutan besar dan dampaknya langsung
Setelah mendatangkan 15 pemain baru dan menghabiskan £163 juta (~Rp 3,1 triliun dengan kurs kasar £1 ≈ Rp 19.000) pada musim panas, banyak yang memperkirakan The Black Cats bakal memulai lambat di musim pertama kembali mereka ke liga utama.
Namun kenyataannya berbanding terbalik: dari sembilan pertandingan, mereka sudah meraih lima kemenangan.
Kondisi ini membuat tim arahan Régis Le Bris berada di jalur untuk mencatat musim terbaik mereka sepanjang keikutsertaan di liga utama, walaupun tentu saja diperlukan konsistensi tinggi.
Pemain baru dengan ambisi internasional
Yang menjadi senjata rahasia The Black Cats bukan hanya jumlah dan biaya belanjaan, tetapi kualitas dan motivasi para pemain baru yang datang dengan target timnas dan Piala Dunia. Misalnya:
- Granit Xhaka dianggap sebagai pembelian terbaik musim ini bagi Sunderland.
- Robin Roefs (Belanda) mulai masuk dalam skuad negaranya dan kini bersiap menjadi kiper nomor 1 Belanda.
- Brian Brobbey (Belanda) mengalami awal yang sulit di Sunderland namun mulai menemukan ritmenya dan bisa masuk rencana pelatih nasional Belanda.
- Nordi Mukiele dan Chemsdine Talbi — masing-masing baru memiliki 1 dan 2 caps bersama Prancis dan Maroko — kini punya motivasi tinggi untuk menambah jumlah caps dan tampil di Piala Dunia mendatang.
- Simon Adingra dari Pantai Gading telah memiliki 26 caps, dan meski belum tampil tiga pertandingan terakhir negaranya, ia tentu ingin membuktikan diri.
Motivasi individu pemain ini — untuk tampil di level tertinggi internasional — memunculkan efek kolektif positif untuk tim, karena semua datang dengan ambisi dan target besar.
Rekrutmen Musim Panas Sunderland
Berikut beberapa rekrutan utama beserta biaya transfer yang tercatat:
- Habib Diarra dari Strasbourg: £27,7 juta (~Rp 527 juta)
- Simon Adingra dari Brighton: £21,5 juta (~Rp 409 juta)
- Enzo Le Fée dari Roma: £20,2 juta (~Rp 384 juta)
- Brian Brobbey dari Ajax: £17,6 juta (~Rp 335 juta)
- Chemsdine Talbi dari Club Brugge: £17,6 juta (~Rp 335 juta)
- Noah Sadiki dari Union SG: £14,9 juta (~Rp 284 juta)
- Granit Xhaka dari Bayer Leverkusen: £13,2 juta (~Rp 251 juta)
- Nordi Mukiele dari PSG: £10,5 juta (~Rp 200 juta)
- Omar Alderete dari Getafe: £10,2 juta (~Rp 194 juta)
- Robin Roefs dari NEC Nijmegen: £9,2 juta (~Rp 175 juta)
- Bertrand Traoré dari Ajax: £2,5 juta (~Rp 48 juta)
- Reinildo (transfer bebas) dan Arthur Masuaku (bebas) serta Lutsharel Geertruida (pinjaman) juga bergabung.
Jumlah biaya tersebut — terutama untuk tim yang baru promosi — menjadikan investasi ini luar biasa dan membuktikan ambisi The Black Cats bukan hanya bertahan, tetapi bersaing.
Tantangan dan apa langkah selanjutnya
Meski awal musim berjalan mulus, tantangan tetap besar. Konsistensi adalah kunci agar semua investasi ini tak hanya sia-sia. Le Bris tengah membangun skuad yang dalam, dan di bursa Januari dikabarkan The Black Cats masih ingin mendatangkan – terutama striker tambahan.
Dengan persaingan dari tim-tim lain serta ekspektasi tinggi yang dihasilkan oleh belanja besar, tekanan memang meningkat — namun itulah bagian dari strategi: semakin tinggi kualitas pemain, semakin besar tuntutan untuk tampil dan sukses.
