Gila Bola – Mykhaylo Mudryk merupakan rekrutan anyar Chelsea. Dia langsung memasang target yang tinggi bersama klub barunya tersebut.
Pesepak bola asal Ukraina diboyong pada bursa transfer Januari dan dikontrak hingga Juni 2031. Untuk mendapatkan tanda tangan Mykhaylo Mudryk dari Shakhtar Donetsk, The Blues harus mengeluarkan uang sebesar 70 juta euro atau setara Rp 1,1 triliun.
Dengan nilai transfernya tersebut, Mudryk memecahkan rekor di bursa transfer Januari 2022/23. Di mana jadi rekrutan termahal. Usai berada di klub Liga Inggris, sang pemain punya target besar.
Target Utama Mykhaylo Mudryk
Chelsea sukses membawa amunisi tambahan di bursa transfer Januari. Usai diberitakan sana-sini, klub Liga Inggris mampu mendatangkan Mykhaylo Mudryk. Bahkan dia juga mendapatkan kontrak jangka panjang dan usai resmi bergabung dia langsung memberikan janji manis.
Dikutip dari tribalfootball, Mykhaylo Mudryk mengatakan dia senang bisa bergabung tim sebesar Chelsea. Dia bertekad untuk membantu timnya kembali ke jalur juara dan membantu memberikan gelar untuk klub sepak bola asal London Barat.
Lebih lanjut, sang winger juga ingin meningkatkan permainannya dan berjanji untuk selalu melakukan yang terbaik untuk The Blues di semua ajang.
Tak Sabar Ingin Debut di Chelsea
Meski sudah bergabung, tetapi Graham Potter belum memberikan kepastian kapan Mudryk bisa menjalani debutnya untuk klub asal London Barat.
Mykhaylo Mudryk sadar betul kompetisi Liga Inggris tidak mudah, tetapi dia tegaskan sudah tak sabar untuk menjalani debutnya.
Sementara Chelsea saat ini masih belum oke penampilannya di Liga Inggris. Tapi baru-baru ini berhasil menang di Derby London menghadapi Crystal Palace.
Sempat Dikaitkan ke Arsenal
Mykhaylo Mudryk jadi rebutan klub-klub Eropa sangat masuk akal karena performanya yang oke bersama Shakhtar Donetsk. Sebelum bergabung dia sudah mencetak 10 gol dan 8 assist dalam 18 penampilan di semua kompetisi.
Dari beirta yang beredar sebelum ke Chelsea, dia akan bergabung ke klub Liga Inggris asal London. Arsenal adalah tim yang juga berminat untuk memboyongnya, tetapi petinggi Donetsk lebih senang mencapai kesepakatan ke London Biru ketimbang dengan klub London Utara.