Belanja Gila Arsenal: Dari Kepa sampai Zubimendi, Bisakah Akhir Puasa Gelar?

Gilabola.com – Mikel Arteta memasuki musim paling krusial dalam karier manajerialnya bersama Arsenal. Setelah kembali harus puas di posisi runner-up Premier League selama tiga musim berturut-turut, sang manajer berjanji bahwa musim panas ini akan menjadi titik balik penting.

Janji itu tak main-main: dengan kedatangan direktur olahraga baru Andrea Berta, The Gunners melakukan manuver besar di bursa transfer.

Nama-nama seperti Martín Zubimendi, Christian Nørgaard, Noni Madueke, Viktor Gyökeres, Cristhian Mosquera, hingga kiper Kepa Arrizabalaga kini resmi menjadi bagian dari skuad Meriam London. Pertanyaannya: akankah barisan anyar ini mampu membawa Arsenal naik satu tingkat menjadi juara Premier League untuk pertama kalinya sejak era Invincibles 2004?

Gyökeres: Harapan Baru di Lini Depan Arsenal

Kehadiran Viktor Gyökeres di posisi striker utama menjawab kerinduan panjang fans akan sosok nomor 9 yang tajam. Penyerang asal Swedia tersebut direkrut dengan ekspektasi tinggi setelah mencetak 97 gol dalam 102 pertandingan bersama Sporting CP. Arsenal dikabarkan harus merogoh kocek lebih dari Rp3,9 triliun untuk seluruh pembelian musim ini.

Namun, Gyökeres belum pernah mencicipi Premier League meski sempat menjadi bagian skuad Brighton dan tampil impresif bersama Coventry di Championship. Tantangan pun langsung menghadang: mencetak gol di liga tersulit dunia dan membawa Arsenal juara.

Zubimendi dan Madueke: Pendamping Ideal untuk Saka dan Rice

Zubimendi, gelandang andalan Sociedad, digadang-gadang akan menjadi pengatur tempo yang ideal di lini tengah. Kehadirannya bisa menyokong Declan Rice serta menghidupkan kembali peran kapten Martin Ødegaard yang musim lalu tampil kurang menggigit.

Sementara itu, Noni Madueke diharapkan bisa menjadi opsi cadangan berkualitas untuk Bukayo Saka, sekaligus pesaing serius bagi Gabriel Martinelli di sisi kiri. Musim lalu, Raheem Sterling gagal memberikan dampak signifikan di peran ini.

Eze Menanti, Tapi Butuh Dana Segar

Meski para bintang muda seperti Myles Lewis-Skelly dan Ethan Nwaneri telah menunjukkan potensi luar biasa, banyak yang menilai Arsenal masih kekurangan kreativitas di lini serang. Rencana perekrutan Eberechi Eze dari Crystal Palace pun digantung. Untuk menyeimbangkan keuangan, Arsenal harus melepas pemain terlebih dahulu sebelum akhir Agustus.

Dibayangi Belanja Besar Liverpool

Dengan total pengeluaran mendekati Rp4 triliun, Arsenal memang aktif di bursa transfer. Namun melihat Liverpool—yang menyalip mereka dengan selisih 10 poin musim lalu—belanja lebih banyak, sebagian fans bertanya-tanya apakah belanja Arsenal cukup untuk bersaing di puncak.

Skuad Arsenal memang tampak lebih solid dibanding musim lalu. Namun rival-rival juga memperkuat diri, dan musim ini bisa menjadi penentu nasib Arteta di Emirates.

Arteta Harus Membayar Kepercayaan Klub

Kegagalan meraih trofi musim lalu menyakitkan, meski Arsenal sempat mencapai semifinal Liga Champions. Sejak ditunjuk lima tahun lalu, trofi FA Cup pada awal masa jabatan menjadi satu-satunya prestasi konkret Arteta. Kini, dengan dukungan penuh manajemen dan skuad yang lebih dalam, tak ada alasan untuk gagal.

Arteta tak lagi bisa menyalahkan kedalaman skuad seperti musim lalu. Cedera pemain kunci sempat membuat Arsenal limbung, tetapi musim ini skenario itu seharusnya bisa dihindari.

Dampak Kepemilikan Kroenke dan Pergantian Direktur

Kepergian Edu Gaspar pada November lalu sempat mengganggu rencana transfer Januari, namun masuknya Andrea Berta membawa semangat baru. Di sisi lain, pemilik klub, Kroenke Sports & Entertainment, dinobatkan sebagai grup kepemilikan olahraga paling bernilai di dunia dengan aset mencapai Rp330 triliun. Mereka tak segan mendanai proyek besar musim panas ini, tetapi hasilnya harus terlihat nyata di lapangan.

Harapan Baru di Emirates: Gyökeres, Solusi Lini Depan yang Diharapkan

Ketajaman menjadi problem besar musim lalu: tak satu pun pemain Arsenal yang mencetak 10 gol di Premier League. Harapan kini ditumpukan pada Gyökeres, yang produktivitasnya luar biasa di Portugal. Namun Premier League adalah ujian yang berbeda, dan Arsenal harus menemukan cara memaksimalkan kemampuannya.

Gyökeres mengalahkan kandidat lain seperti Benjamin Sesko (RB Leipzig) dan Alexander Isak (Newcastle) dalam daftar belanja Arsenal.

Max Dowman: Calon Pemain Termuda Premier League?

Jika bukan karena regulasi liga, Max Dowman mungkin sudah memecahkan rekor Ethan Nwaneri sebagai debutan termuda Premier League. Gelandang serang 15 tahun ini bahkan membuat Arteta terpukau usai tampil brilian dan mencetak penalti di laga pramusim melawan Newcastle di Singapura.

Arteta menyebut Dowman sebagai “bakat istimewa,” dan banyak pihak yakin debut resminya hanya tinggal menunggu waktu.

Fokus Khusus: Martin Ødegaard, Kapten yang Harus Bangkit

Martin Ødegaard tampil di bawah standar musim lalu. Hanya mencetak 3 gol liga, ia juga lebih sering ditarik keluar karena cedera engkel yang mengganggu performanya. Sebagai kapten, Ødegaard harus kembali menjadi motor serangan tim.

Dengan minimnya opsi kreatif—hanya Nwaneri dan Dowman yang menjadi alternatif—Arteta sangat membutuhkan Ødegaard menemukan kembali chemistry-nya dengan Saka dan memberi suplai matang untuk Gyökeres di lini depan.

IKLAN