Gila Bola – Kekalahan buruk Manchester United kontra Brighton di laga pembuka Premier League membuat publik kembali teringat dengan apa yang pernah dikatakan mantan manajer karekater Ralf Rangnick, bahwa tim ini butuh perombakan besar-besaran untuk mengubah mereka kembali menjadi kekuatan yang disegani.
Memang pada April 2022 lalu, seperti yang diberitakan Sky Sports, Ralf Rangnick mengatakan hingga 10 pemain baru diperlukan untuk pembangunan kembali klub yang akan datang setelah kekalahan 4-0 yang memalukan mereka dari Liverpool.
Dia mengatakan kala itu, “Ini memalukan, mengecewakan, bahkan mungkin aib. Kami harus menerima Liverpool berada enam tahun di depan kami sekarang. Bagi saya, jelas akan ada enam, tujuh, delapan, mungkin sepuluh pemain baru yang dibutuhkan. Sebelum Anda merekrut pemain itu, Anda harus menyadari bagaimana Anda ingin bermain.”
Manajer Erik ten Hag sudah membawa masuk tiga pemain baru dengan Lisandro Martinez, Christian Eriksen, dan Tyrell Malacia, tapi terbukti itu masih jauh dari cukup. Ada banyak sektor yang butuh diperkuat, terutama di lini tengah. Bahkan Paul Scholes dan Roy Keane sudah muak dengan duet Fred dan Scott McTominay yang sudah lima musim bertahan di sana.
Harry Maguire juga selalu jadi masalah, tapi siapapun manajernya, dia tetap dipertahankan. Striker sentral adalah masalah lain terutama untuk jangka panjang, apalagi Cristiano Ronaldo sudah 37 tahun dan ngotot minta pergi.
Hanya saja masalahnya adalah banyak target prioritas yang tidak tersedia. Frenkie de Jong tau mau gabung, sementara Declan Rice dan Jude Bellingham tidak tersedia. Pembelian Denzel Dumfries juga masih tersendat karena belum lakunya Aaron Wan-Bissaka.
Untuk sektor serangan, Antony dihargai gila-gilaan oleh Ajax sementara striker No 9 berkualitas tidak banyak tersedia saat ini. Tapi memang benar, tidak hanya butuh kecerdikan dari manajer, perombakan besar di skuad United sangat dibutuhkan untuk membawa mereka kembali.
Tentu saja, seperti kata Ralf Rangnick, pemain yang dibawa harus sesuai dengan filosofi yang ingin dimainkan klub dan bertahap seperti yang dilakukan Jurgen Klopp di Liverpool. Semua butuh proses, dan proses butuh waktu. Arsenal saat ini juga sedang melakukannya bersama Mikel Arteta.