Brendan Rodgers masih memiliki waktu untuk membalikkan nasib Leicester City yang saat ini terdampar di dasar klasemen sementara Premier League.
Leicester City akhirnya ciut nyali juga untuk memecat manajer mereka Brendan Rodgers setelah mereka mengetahui berapa banyak biaya yang harus mereka keluarkan jika harus memberhentikan pelatih mereka dan kemudian menunjuk juru taktik lain.
Belakangan tekanan meningkat kepada taktisi Irlandia Utara itu usai skuad asuhannya memiliki awal musim terburuk dengan menelan enam kekalahan dari tujuh pertandingan dan tanpa kemenangan, membuat mereka berada di dasar klasemen dengan hanya satu angka.
Leicester City adalah satu-satunya tim di Premier League yang belum meraih satu pun kemenangan, dengan tekanan pada Brendan Rodgers semakin meningkat usai timnya menderita kekalahan telak 6-2 dari Tottenham Hotspur di laga terakhir mereka sebelum jeda internasional.
Sejak itu ada banyak pembicaraan tentang pelatih potensial sebagai pengganti bos Irlandia Utara itu, dengan nama-nama seperti Thomas Frank (Brentford), Steve Cooper (Nottingham Forest), Sean Dyche (bebas agen), hingga mantan pelatih Claudio Ranieri semua dikaitkan dengan pekerjaan di King Power.
Tapi kini The Athletic memberitakan bahwa Leicester City akhirnya memutuskan untuk tidak memecat pelatih mereka dan akan memberi Brendan Rodgers lebih banyak waktu untuk meningkatkan timnya dan membalikkan peruntungan mereka.
Perlu diketahui bahwa dengan pelatih itu terikat kontrak hingga 2025 mendatang, pemecatannya akan menelan biaya yang sangat besar mencapai Rp 170 Milyar, dan itu sangat memberatkan bagi pihak The Foxes.
Sementara itu, Brendan Rodgers sebenarnya sudah pasrah jika dia kehilangan pekerjaannya usai kekalahan melawan Spurs minggu lalu, mengatakan bahwa dia tidak bisa menjamin masa depannya dan menghormati apapun keputusan dari pemilik klub.