Betah Main di Italia, Man City Bisa Kehilangan Bek Serbabisa yang Bersinar di Inter Milan

Gilabola.com – Manuel Akanji mengungkapkan perasaannya setelah meninggalkan Manchester City untuk bergabung dengan status pinjaman ke Inter Milan pada musim panas, sebuah keputusan yang membuka peluang transfer permanen jika syarat tertentu terpenuhi, sementara kondisi Inter yang tengah memimpin klasemen Serie A membuat masa depannya semakin menarik untuk diperbincangkan.

Bek Swiss berusia 30 tahun itu menegaskan ia masih mencintai masa-masanya di Manchester, namun kini sudah beradaptasi dengan baik di Italia dan tak menutup kemungkinan bertahan lebih lama di San Siro.

Akanji pertama kali bergabung dengan Manchester City pada 2022 setelah diboyong dari Borussia Dortmund dengan biaya sekitar £15 juta, yang jika dikonversikan bernilai kira-kira Rp300 miliar. Ia langsung menjadi bagian penting dari keberhasilan City menjuarai Liga Champions musim tersebut, tampil solid dalam berbagai posisi selama tiga musim hingga mencatat 136 pertandingan.

Untuk musim 2025–2026, Inter Milan mendatangkannya dengan status pinjaman dan menyertakan opsi pembelian permanen. Klub asuhan Christian Chivu itu dapat mengaktifkan kesepakatan senilai €15 juta (setara sekitar Rp255 miliar) atau angka alternatif £13,3 juta (sekitar Rp266 miliar).

Namun klausul tersebut hanya berlaku jika Inter berhasil merebut kembali Scudetto dan Akanji memainkan minimal 50% menit pertandingan Serie A.

Saat ini, Inter berada di puncak klasemen dengan 24 poin—jumlah yang sama dengan Roma—serta unggul dua poin dari AC Milan dan Napoli, dan tiga poin dari Bologna di posisi kelima. Situasi tersebut membuat peluang Inter memenuhi syarat pembelian semakin besar.

Dalam wawancara yang dikutip dari Manchester Evening News, Akanji menjelaskan bahwa ia sebenarnya cukup sedih meninggalkan Manchester, terutama karena belum bisa berpamitan dengan seluruh staf klub.

“Ketika saya meninggalkan Manchester City, saya mengadakan makan malam perpisahan dan itu sangat menyenangkan. Saya belum bisa mengucapkan selamat tinggal kepada semua staf, tapi siapa yang tahu apa yang akan terjadi musim panas nanti. Saat ini, saya sangat ingin bertahan di Inter,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa proses adaptasi keluarganya menjadi tantangan terberat di awal kepindahannya, tetapi kini segala urusan sudah tertata sehingga ia bisa fokus tampil maksimal.

“Saya merasa sangat baik. Menyesuaikan diri di Italia tidak mudah, tapi ketika Anda bermain secara reguler, semuanya jadi lebih gampang. Tim menyambut saya dengan hangat, performa berjalan baik, kami memimpin klasemen, dan kami ingin tetap di sana.”

Di sisi lain, absennya Akanji menjadi kehilangan besar bagi Manchester City. Fleksibilitasnya—mampu bermain sebagai bek tengah, bek kanan, hingga gelandang bertahan—membuatnya sangat berharga bagi skuat Pep Guardiola.

Meski demikian, City masih memiliki lini belakang yang kuat dengan kehadiran Ruben Dias, John Stones, dan Nathan Ake sebagai pilar utama. Josko Gvardiol juga dapat dimainkan di tengah maupun sisi kiri pertahanan, sementara dua pemain muda Abdukodir Khusanov dan Rico Lewis memberi kedalaman tambahan.

Walau kontribusi Akanji jelas terasa hilang, City tetap memiliki kualitas cukup untuk menjaga stabilitas pertahanan dan bersaing di berbagai kompetisi.

SebelumnyaOsimhen Ngamuk! Dua Gol di Extra Time Bawa Nigeria ke Final Playoff Lawan DRC
SelanjutnyaKisah Timnas Curacao, Penduduknya 155 Ribu Jiwa, Sedikit Lagi Tembus Piala Dunia!