Bongkar Isi Dompet Manchester United: Siapa Saja yang Harus Pergi Demi Dana Segar?

Gilabola.com – Setelah kekalahan menyakitkan di final Liga Europa melawan Tottenham Hotspur di Bilbao, Manchester United langsung bergerak cepat mempersiapkan langkah besar di bursa transfer musim panas.

Kekalahan itu membuat klub kehilangan tiket ke Liga Champions dan peluang meraup pendapatan hingga 120 Juta Pounds. Hasil akhir musim yang buruk, menempatkan mereka di posisi ke-15, menjadi catatan terendah dalam 51 tahun sejarah sepak bola mereka.

Jim Ratcliffe yang kini memiliki 27,7 persen saham klub, disebut telah melakukan pemangkasan besar-besaran, termasuk lewat pemutusan hubungan kerja. Kondisi keuangan klub diperkirakan memaksa mereka hanya memiliki dana sekitar 100 Juta Pounds untuk belanja pemain, itupun harus ditambah dari hasil penjualan pemain yang ada.

Laporan menyebut tidak ada satu pun pemain yang tak bisa dijual jika tawaran yang tepat datang, termasuk nama-nama seperti Kobbie Mainoo, Marcus Rashford, dan Jadon Sancho.

Sementara itu, nama-nama seperti Bruno Fernandes kabarnya tidak akan dijual ke Arab Saudi di tengah minat Al-Hilal meskipun rumor seputar masa depannya masih terus beredar.

Klub butuh pemasukan dari transfer, dan pemain hasil akademi seperti Rashford, Mainoo, dan Garnacho dianggap bisa menghasilkan “laba bersih” secara akuntansi karena tak memiliki nilai buku yang perlu ditutupi.

Harapan dan Beban dari Bursa Transfer

United disebut-sebut akan merekrut Matheus Cunha dari Wolves dengan harga 62,5 Juta Pounds, sementara Liam Delap dari Ipswich jadi incaran berikutnya dengan klausul rilis 30 Juta Pounds.

Hanya dua pemain itu saja sudah hampir menghabiskan seluruh anggaran, padahal kebutuhan tim jauh lebih besar. Oleh karena itu, menjual pemain dianggap satu-satunya jalan untuk membiayai tambahan rekrutan.

Rashford dihargai sekitar 40 Juta Pounds, meski laporan memperkirakan nilai realistisnya hanya 30 Juta Pounds karena gaji besar yang dia bebankan, sekitar 350 Ribu Pounds per pekan.

Garnacho yang kini dikabarkan tak lagi masuk rencana pelatih Ruben Amorim, diperkirakan hanya akan menghasilkan 40 Juta Pounds meski awalnya dihargai 60 Juta Pounds. Dengan menambahkan kemungkinan penjualan Mainoo seharga 45 Juta Pounds, United bisa mengantongi sekitar 125 Juta Pounds.

Namun, penilaian pasar kadang tak sesuai harapan. Hanya Rasmus Hojlund yang disebut punya nilai pasar di atas 60 Juta Pounds oleh CIES Football Observatory. Tapi musim buruk membuat nilai jualnya dipertanyakan.

Dengan harga beli 72 Juta Pounds dari Atalanta dan nilai buku tersisa 43,2 Juta Pounds, sangat sulit membayangkan ada klub yang mau membayar setara nilai tersebut. Tyrell Malacia juga bisa dijual dari pembelian 14,7 Juta Pounds.

Antony yang tampil cukup baik selama masa peminjaman di Real Betis mungkin bisa dilepas dengan nilai 25-30 Juta Pounds. Tapi tetap saja, itu berarti kerugian dari harga beli 82 Juta Pounds. Casemiro pun disebut berpotensi dilepas ke Arab Saudi, tapi hanya jika ada klub yang sanggup membayar gaji 350 Ribu Pounds per pekan.

Sancho, yang masa pinjamannya di Chelsea biasa-biasa saja, berpotensi dijual 25 Juta Pounds dengan keuntungan tipis. Klub pun harus memilih antara menerima pembayaran itu atau menanggung penalti 5 Juta Pounds jika Chelsea enggan mempermanenkannya.

Di balik semuanya, Manchester United ingin membebaskan beban gaji pemain seperti Rashford, Casemiro, Garnacho, dan Sancho yang bisa menghemat sampai 50 Juta Pounds per tahun.

Dana tersebut bisa dialihkan ke pembelian pemain muda dengan potensi tinggi dan gaji rendah. Tapi bursa musim panas ini bukan solusi akhir, melainkan awal dari proses panjang membenahi kerusakan akibat kesalahan manajemen selama bertahun-tahun.