Gilabola.com – Meskipun tidak ada bukti fisik bahwa koran Liverpool ECHO sampai ke kios-kios di Las Ramblas, laporan daring pekan ini dianggap cukup untuk membuat Direktur Olahraga Barcelona, Deco, mengurungkan niat untuk menelepon Anfield.
Pihak Liverpool dilaporkan telah mengirimkan sinyal keras bahwa mereka tidak berniat melepas Luis Diaz di bursa transfer musim panas ini di tengah minat dari Barcelona dan Arab Saudi.
Pemain asal Kolombia itu dianggap sebagai bagian penting dari skuad yang menjuarai Premier League musim ini dengan selisih 10 poin, meskipun tidak memenangkan empat pertandingan terakhirnya sebagai juara.
Diaz mencetak 13 gol di Premier League dan total 17 di semua kompetisi, memperlihatkan kontribusi besarnya sepanjang musim. Dalam beberapa pertandingan, dia bahkan menggantikan peran penyerang tengah saat Diogo Jota absen, menunjukkan bahwa dirinya bisa diandalkan di berbagai posisi dalam formasi bola ala Arne Slot.
Di saat klub sedang memburu Florian Wirtz dari Bayer Leverkusen dalam kesepakatan bersejarah, mereka tak ingin kehilangan pemain yang masih dianggap punya masa depan panjang di Anfield. Filosofi klub saat ini lebih mengarah pada membangun ulang dari posisi kuat, dan Diaz jelas tidak termasuk dalam daftar pemain yang siap dilepas.
Bruno Fernandes dan Angka yang Menguatkan Tekad
Tak lama setelah laporan sikap tegas Liverpool terhadap Diaz mencuat, Barcelona disebut-sebut langsung mencoba melakukan pendekatan. Namun respons dari pihak Anfield disebut sangat jelas: Diaz tidak untuk dijual.
Ada juga rasa heran secara internal soal kemampuan finansial Barcelona, terutama bila mengingat situasi keuangan klub tersebut. Bahkan jika Liverpool mempertimbangkan penawaran, tidak ada keyakinan bahwa Blaugrana bisa memenuhi nilai yang ditetapkan.
Pemain itu sendiri sempat menyatakan kebahagiaannya berada di klub. Dalam wawancara dengan Telemundo, Diaz mengatakan ingin duduk bersama pihak klub untuk mendiskusikan kontrak baru. Dia juga menunjukkan kegembiraannya kepada media resmi klub setelah mengangkat trofi juara Premier League.
Di sisi lain, beberapa orang dalam di Liverpool melihat kegagalan Al-Hilal dalam merekrut Bruno Fernandes dari Manchester United sebagai indikator harga pasar saat ini. Klub asal Arab Saudi itu disebut telah menawarkan Rp 2,2 Triliun, namun Fernandes secara terbuka menolak ajakan tersebut.
Fakta bahwa Fernandes dua tahun lebih tua dari Diaz dan bermain untuk tim yang sedang terpuruk membuat Liverpool semakin percaya bahwa mereka berada di posisi yang kuat jika ada tawaran datang untuk sang winger Kolombia.
Strategi Harga Liverpool dan Rekam Jejak Penjualan Pemain
Liverpool memiliki pendekatan yang terukur dalam menilai harga pemain. Nilai Rp 489 Miliar yang mereka terima dari Brentford untuk Sepp van den Berg musim lalu menjadi contoh.
Padahal, Van den Berg hanya mencatat empat penampilan senior sejak 2019/2020, namun dinilai pantas karena pengalaman bermain di tiga liga berbeda: Eredivisie, Bundesliga, dan Championship.
Kesepakatan ini sebagian dipengaruhi oleh transfer Dean Huijsen ke Bournemouth dari Juventus, yang nominalnya bisa mencapai Rp 331 Miliar padahal Huijsen hanya tampil sembilan kali di Serie A. Van den Berg, dengan 150 laga lebih di liga Eropa, akhirnya dijual dengan nilai lebih tinggi.
Contoh lain muncul dari transfer Taylor Harwood-Bellis senilai Rp 442 Miliar dari Manchester City ke Southampton. Liverpool membandingkan kasus itu dengan Van den Berg dan menilai bahwa sang bek pantas dihargai tinggi.
Pendekatan serupa digunakan saat mereka menjual Rhian Brewster ke Sheffield United dengan nilai Rp 508 Miliar, meskipun sang striker belum pernah tampil sebagai starter di Premier League.
Untuk Luis Diaz, meskipun belum ada harga resmi yang diumumkan, laporan bahwa klub-klub Saudi siap membayar Rp 2,2 Triliun untuk Fernandes menjadi dasar bagi Liverpool dalam mempertahankan sikap mereka.
Apalagi Diaz masih berusia 28 tahun dan performanya musim ini konsisten di lapangan di bawha asuhan Arne Slot, baik sebagai penyerang sayap maupun pengganti penyerang utama.