Bukan Cuma Soal Striker, Amorim Punya PR yang Lebih Kompleks di Manchester United

Gilabola.comManchester United menutup tur pramusim mereka di Amerika Serikat dengan status juara Premier League Summer Series setelah bermain imbang 2-2 melawan Everton.

Namun di balik hasil itu, Ruben Amorim tahu betul bahwa timnya belum mencapai level yang ideal untuk bersaing di kompetisi utama musim mendatang.

Pelatih asal Portugal tersebut memang memprioritaskan pembenahan sektor serang di jendela transfer musim panas ini. Perekrutan Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo menjadi langkah awal untuk memperkuat lini depan. Tetapi tantangan yang dihadapi United tidak sesederhana menambah jumlah penyerang.

Musim lalu, mereka finis di peringkat 15 klasemen Liga Inggris dan hanya mampu meraih dua kemenangan liga dalam tahun kalender 2025 dari tim-tim yang tidak terdegradasi.

Meskipun target musim ini lebih realistis—masuk enam besar—mereka tetap memikul beban besar dari proyek ambisius bertajuk ‘Project 150’ yang berujung pada impian menjuarai liga di tahun 2028.

Kritik Bruno Fernandes dan Kenyataan di Lapangan

Bruno Fernandes, sebagai kapten tim, memberikan pandangannya secara lugas setelah pertandingan melawan Everton. Dia menilai bahwa tim memang menunjukkan perkembangan, namun belum berada di level yang semestinya.

Menurutnya, klub sudah melakukan apa yang bisa mereka lakukan berdasarkan situasi keuangan yang dihadapi. Dia juga menyampaikan bahwa perlu ada lebih banyak persaingan dan kualitas dalam tim untuk mendorong setiap pemain tampil maksimal demi mendapatkan tempat di sebelas utama.

Fernandes berharap masih ada satu atau dua pemain tambahan yang bisa membantu misi tersebut. Namun pandangan Fernandes ini bisa jadi belum cukup menggambarkan kedalaman masalah yang dimiliki tim.

United memang memprioritaskan mendatangkan seorang striker dalam sisa waktu bursa transfer, tetapi sebagus apa pun lini depan, tetap akan sia-sia jika sektor lain tidak diperkuat. Perbandingannya seperti membeli sofa baru padahal atap ruang tamunya bocor.

Masalah paling kentara lainnya adalah posisi penjaga gawang. Tidak ada pelapis yang memadai untuk Andre Onana, yang musim ini juga akan absen saat membela Kamerun di Piala Afrika.

Selain itu, masih ada keraguan atas kecocokan Onana dengan gaya main Amorim dan catatan kesalahannya yang tidak bisa dibilang sedikit sejak bergabung.

Krisis di Lini Tengah dan Tanda Tanya untuk Masa Depan

Lini tengah juga menghadirkan dilema tersendiri. Kombinasi Kobbie Mainoo dan Manuel Ugarte memang tampil gemilang saat menghadapi West Ham, tetapi mereka gagal tampil maksimal ketika menghadapi tekanan fisik dari Everton.

Amorim menginginkan tambahan satu gelandang lagi sebelum tenggat transfer musim panas tiba, tetapi bahkan penambahan itu bisa jadi belum cukup.

Saat ini, United hanya memiliki satu gelandang tengah alami dalam diri Mainoo. Sementara itu, kondisi Casemiro dan Ugarte masih menimbulkan kekhawatiran. Skuat juga sudah terlalu penuh dengan gelandang menyerang, sehingga distribusi pemain jadi tidak seimbang.

Bruno Fernandes mungkin berharap satu atau dua rekrutan baru bisa memperbaiki situasi. Tapi jika menilik secara jujur, tim ini butuh minimal tiga pemain baru di sektor yang berbeda untuk kembali ke jalur yang diharapkan.