Gila Bola – Di tengah kebutuhan besar untuk striker No.9, Manchester United malah akhirnya membuat keputusan akhir untuk berpisah dengan bomber paling berbakat mereka, Mason Greenwood.
Berdasarkan penyelidikan akhir yang telah dilakukan, klub telah memutuskan dengan kesepakatan bersama bahwa penyerang berusia 21 tahun itu akan melanjutkan karirnya jauh dari Old Trafford.
Terlepas dari perdebatan soal setuju atau tidak dengan keputusan akhir ini dan apakah Mason Greenwood tidak berhak untuk mendapatkan kesempatan kedua untuk melanjutkan karir dan hidupnya, tapi itu harus diakui adalah kehilangan besar bagi Manchester United.
Masalah No.9 sudah menjadi kebutuhan mereka sejak musim lalu terutama setelah kepergian Cristiano Ronaldo dan mereka belum menyelesaikannya sejauh ini yang bisa mengancam kampanye mereka di musim ini.
Terlihat jelas bagaimana Erik ten Hag sangat kesulitan tanpa No.9 di skuadnya, membuat Manchester United hanya mencetak satu gol di dua laga pembuka Premier League dan membuang begitu banyak peluang.
Memang Rasmus Hojlund telah didatangkan mahal-mahal dari Atalanta, yang menurut kabar beritanya dengan harga mencapai Rp 1,4 Trilyun, tapi dia malah datang membawa cedera dan belum bisa dimainkan.
Ada Anthony Martial, tapi seperti biasa, dia tidak berguna karena kerap bermasalah dengan kebugarannya yang membuat Marcus Rashford kembali dimainkan sebagai penyerang tengah, tapi dia tidak sepenuh hati menjalankannya karena tidak suka peran tersebut.
Sebenarnya, terlepas dari masalahnya di luar lapangan, Mason Greenwood bisa menjadi solusi bagi masalah Manchester United, mengingat insting golnya yang luar biasa dan tembakannya yang mengesankan, membuatnya banyak dibandingkan dengan Robin van Persie.
Bahkan dia juga bisa menjadi upgrade di sayap kanan jika ditempatkan di sana, terlihat sebagai pemain yang jauh lebih baik dan produktif ketimbang pemain 100 Juta Euro (Rp 1,67 Trilyun), Antony.
Sekarang, setelah resmi melepas Mason Greenwood, Manchester United harusnya mencari solusi untuk masalah lini depan mereka karena sebenarnya Erik ten Hag sangat berharap bisa memberi kesempatan pada striker 21 tahun itu.
Bos Belanda sadar betul akan kebutuhan timnya dan kualitas pemain asal Inggris itu, sehingga dia berharap bisa membawanya ke skuadnya, sayang bahwa tidak ada kesempatan kedua bagi sang pemain yang kini harus melanjutkan karirnya di luar Old Trafford.
Jendela transfer masih dibuka, dan dengan keputusan pada Mason Greenwood, seharusnya ini menjadi kesempatan bagi Manchester United untuk mengevaluasi kembali skuad mereka dan membuat keputusan terbaik sebelum jendela transfer ditutup.
Dengan risiko Rasmus Hojlund yang cedera dan masih sangat muda serta Anthony Martial yang kerap cedera dan angin-anginan, ada banyak pesimisme pada tim Erik ten Hag musim ini jika mereka tidak memperkuat skuadnya lebih lanjut sebelum penutupan bursa transfer.