Gila Bola – Tottenham Hotspur berpeluang besar menyakiti Manchester United saat kedua tim bertemu besok Sabtu tengah malam (19/8) pada pekan kedua Liga Inggris. Itu jika kita mendasarkan analisa kita pada laga-laga pekan pertama.
Spurs di bawah Ange Postecoglou bermain dengan cara yang berbeda dibandingkan era Antonio Conte dan Jose Mourinho. Jika sebelumnya mereka cenderung defensif maka sang pelatih Australia itu sudah menanamkan cara bermain baru bagi pasukan jersey putih asal London itu.
Apa yang menjadi perbedaan seperti yang terlihat dari pekan pertama adalah cara bermain Spurs yang menekan ke bagian tengah lapangan, dengan kedua wingbacks bermain lebih ke tengah guna mendukung tiga penyuplai bola di depannya.
Spurs Akan Andalkan Emerson Royal dan Destiny Udogie
Anda bisa melihat aksi-aksi mereka pada pekan lalu saat bermain di kandang Brentford. Kedua wingbacks mereka bermain dengan cara yang berbeda seperti bek sayap pada umumnya di sepak bola Inggris.
Emerson Royal di sisi kanan dan Destiny Udogie di sisi kiri tidak memainkan bola sampai ke ujung lapangan lalu mengirim umpan tarik ke tengah. Mereka bermain dengan menusuk ke tengah sejak garis setengah lapangan, membuat dua gelandang bertahan mereka, Yves Bissouma serta Olver Skipp, lebih tenang di posisinya.
Di saat yang sama mereka menjadi tambahan jumlah pemain yang membanjiri ruang di depan para pemain belakang skuad Thomas Frank itu. Royal, Udogie, plus empat pemain di depan mereka, yaitu Son Heung-min, James Maddison dan Dejan Kulusevski, serta Richarlison.
Apa Kelemahan dan Kelebihan Sistem Bermain Tottenham?
Mereka akan membanjiri lini tengah yang menjadi titik lemah Manchester United, seperti yang terlihat pada laga pekan pertama melawan Wolves. Ya, Setan Merah menang 1-0 meskipun bermain buruk dan ditambah dengan satu keputusan VAR kontroversial menyangkut serangan kiper Andre Onana ke satu pemain Wolves.
Tetapi ada ruang kosong yang lebar antara Bruno Fernandes dan Mason Mount yang cenderung bermain lebih ke depan dan Casemiro di belakangnya. Di space inilah Postecoglou akan mencoba mengambil alih dengan mengandalkan keunggulan jumlah pemain.
James Maddison yang datang dari Leicester City membuktikan dirinya menjadi penambahan pemain yang signifikan dan memperoleh nilai tertinggi 8,7 dari semua pemain Spurs dari laga pekan pertama.
Sebaliknya kapten Son Heung-min bermain buruk, memperoleh rating 6,3 saja, dan ditarik keluar lebih awal pada babak kedua. Kulusevski di sisi kanan memperoleh nilai 7,0 dan menjaga sisi sayap kanan dengan baik.
Richarlison beberapa kali mundur cukup jauh untuk menjemput bola dan untuk mengatasi pertahanan ketat empat pemain belakang Brentford.
Apa yang Bisa Kita Harapkan Dari Laga Spurs vs Man Utd?
Manchester United bermain dengan bola-bola langsung ke kedua winger mereka, Alejandro Garnacho dan Antony. Diperkirakan Erik ten Hag akan memainkan strategi yang sama melawan Spurs.
Jika skuad Postecoglou masih menggunakan taktik serupa dengan memainkan Emerson Royal dan Udogie masuk guna membanjiri bagian tengah maka kedua sisi sayap akan kosong dan menjadi ruang masuk Garnacho serta Antony. Inilah peluang terbaik Setan Merah untuk mencetak gol.
Diperkirakan kedua tim akan memulai laga secara hati-hati. Postecoglou masih akan agresif seperti biasanya, tetapi mendominasi bola dan mencegah adanya recovery dari pihak Red Devils akan menjadi kunci mereka menyakiti tim yang tampil tidak mengesankan pada laga pekan pertama itu.