Gilabola.com – Arsenal menghadapi ujian terberat musim ini setelah Gabriel Magalhaes dipastikan mengalami cedera paha dan berpotensi absen hingga beberapa pekan.
Situasi ini memicu kekhawatiran akan terulangnya masalah musim lalu ketika absennya pemain kunci menggoyahkan peluang gelar. Mikel Arteta kini dituntut menemukan solusi cepat, terutama menjelang derbi melawan Tottenham serta laga melawan Bayern Munchen dan Chelsea.
Dengan era kedalaman skuad baru Arsenal, sulit menentukan siapa pemain yang benar-benar tak tergantikan. Pada musim-musim sebelumnya, nama Bukayo Saka hampir selalu menjadi jawabannya, namun kedatangan Noni Madueke berhasil meringankan bebannya.
Arsenal bahkan masih mampu memimpin Premier League meski Saka hanya starter di sebelas dari tujuh belas pertandingan musim ini. Mereka juga mencatat rekor sempurna di Liga Champions.
Absennya kapten Martin Odegaard pun sempat ditangani dengan baik. Sang kapten hanya tampil sebagai starter lima kali, sementara Kai Havertz baru bermain tiga puluh menit sepanjang musim.
William Saliba, yang cedera musim lalu membuat laju gelar Arsenal runtuh, juga beberapa kali tidak masuk starting XI. Meski demikian, posisi tim tetap stabil di puncak klasemen.
Yang menarik, hanya Declan Rice dan Gabriel yang belum pernah absen dalam seluruh pertandingan musim ini. Keduanya dianggap sebagai figur paling berpengaruh dalam sistem Arteta.
Gabriel khususnya berkembang sebagai pemimpin. Penampilannya musim ini disebut sebagai yang terbaik sejak tiba di London utara.
Karena itu, momen ketika dia tertatih keluar lapangan saat tampil untuk Brasil pekan lalu membuat Arteta diyakini sangat cemas. Laporan awal menyebut dia bisa absen hingga Januari.
Pilihan Pengganti dan Tantangan untuk Arteta
Arsenal akan merasakan dampak cedera ini tepat ketika jadwal berat menghadang: Tottenham, Bayern Munchen, dan Chelsea. Jika Gabriel benar-benar absen, maka ketahanan kedalaman skuad Arsenal menghadapi ujian nyata.
Arteta sebelumnya pernah menyebut Gabriel sebagai salah satu bek tengah terbaik dunia. Penilaian itu muncul karena kontribusinya di kedua sisi lapangan.
Dari bola mati, Gabriel adalah ancaman utama dengan dua gol dan tiga assist. Hanya segelintir pemain Arsenal yang lebih produktif darinya sejauh ini.
Secara defensif, dia memimpin Arsenal dalam duel udara, blok, serta sapuan. Jamie Carragher bahkan menilai Gabriel sebagai pemain paling berpengaruh di Premier League musim ini.
Namun yang paling sulit digantikan bukan hanya statistiknya, melainkan kehadiran dan karakter yang ia bawa ke lapangan. Gabriel dikenal vokal, agresif, dan merayakan tekel penting seolah mencetak gol.
Kehadirannya sangat serasi dengan Saliba yang lebih tenang dan elegan. Arteta pernah menggambarkan duet itu sebagai hubungan yang ‘mengalir begitu saja’. Musim lalu Arsenal hanya memenangkan lima dari dua belas laga tanpa Gabriel. Jakub Kiwior sempat menjadi pelapis, tetapi kini telah dipinjamkan ke Porto.
Arteta dihadapkan pada tiga kandidat utama: Cristhian Mosquera, Piero Hincapie, dan Riccardo Calafiori. Ketiganya punya kelebihan masing-masing, namun tak ada yang benar-benar meniru paket lengkap Gabriel.
Hincapie dikenal dengan gaya bertahan bak petarung, Calafiori sangat baik dalam distribusi bola, sementara Mosquera unggul dalam duel satu lawan satu.
Meski begitu, tidak ada yang mampu menyamai kombinasi kualitas fisik, mental, serta insting Gabriel dalam sistem Arteta. Karena itu, manajer asal Spanyol tersebut diperkirakan harus memikirkan solusi kreatif untuk menutup lubang yang ditinggalkan bek andalannya.

