Gilabola.com – Chelsea dikabarkan tertarik pada kesepakatan untuk mengontrak striker Brentford Ivan Toney di jendela transfer Januari mendatang, di tengah minat dari rival London, Arsenal.
Rumor transfer seputar ini menarik karena sebenarnya penyerang itu sekarang sedang tidak bermain usai dihukum skorsing selama delapan bulan akibat pelanggaran judi yang dilakukannya.
Tapi, meski striker itu bermasalah secara hukum dan akhirnya tidak bisa bermain selama delapan bulan, anehnya rumor transfernya malah berhembus kencang dan bahkan dihargai sangat mahal.
Anda bisa membayangkan, ada pemain bukan kelas dunia, terpindana judi, nggak bermain selama delapan bulan, tapi kemudian dikaitkan dengan minat dari klub besar dan klubnya, Brentford, menuntut harga Trilyunan rupah.
Awalnya ada laporan yang menyebutkan bahwa The Bees menuntut bayaran mencapai 100 Juta Pounds, sekitar Rp 1,9 Trilyun, untuk striker mereka, sekarang harganya turun jadi 80 Juta Pounds, masih sekitar Rp 1,54 Trilyun.
Sebelumnya Arsenal telah terlebih dulu dikaitkan dengan minat untuk mengontrak Ivan Toney, dengan manajer Mikel Arteta diklaim butuh striker baru karena masalah kebugaran pada Gabriel Jesus dan Eddie Nketiah.
Sekarang, menurut berita yang diungkap Football London, Chelsea telah masuk ke dalam perburuan untuk mengontrak penyerang internasional Inggris itu pada jendela transfer Januari mendatang.
Raksasa London Barat sudah menghabiskan sekitar Rp 18 Trilyun sejak klub diambil alih oleh Todd Boehly dan mereka siap untuk mendukung Mauricio Pochettino untuk memperkuat skuad lebih lanjut.
Chelsea menghabiskan sebagian besar musim ini dengan masalah dalam urusan mencetak gol, tapi kinerja dan produktivitas mereka membaik belakangan ini, mencetak delapan gol dari dua laga melawan Spurs dan Manchester City.
The Blues sebenarnya juga masih memiliki banyak opsi menyerang karena Armando Broja sudah pulih untuk melengkapi Nicolas Jackson, sedangkan Christopher Nkunku bisa segera kembali dari cedera.
Ivan Toney, secara usia, mungkin masih banyak bisa diandalkan karena dia baru berusia 27 tahun memiliki banyak waktu tersisa di puncak kejayaannya sebagai pesepakbola, namun sejujurnya harga bandrolnya terlalu mahal.
Lagipula siapa yang bisa menjamin bahwa setelah kembali dari skorsing delapan bulan, striker internasional Inggris itu bisa tetap memiliki sentuhan yang sama setelah absen dari sepak bola kompetitif begitu lamanya.