Site icon Gilabola.com

Chelsea Dihantam 74 Dakwaan Finansial, Warisan Abramovich Kembali Jadi Sorotan

Joao Pedro merayakan gol ke gawang Fulham dengan rekan-rekannya

Gilabola.comChelsea tengah diterpa badai baru setelah Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) mengumumkan 74 tuduhan pelanggaran finansial yang dilakukan klub antara tahun 2009 hingga 2022.

Semua dugaan pelanggaran itu terjadi pada masa kepemilikan Roman Abramovich, sebelum klub akhirnya dijual kepada Todd Boehly dan Clearlake Capital pada 2022.

Abramovich terpaksa melepas kepemilikan setelah pemerintah Inggris memperketat aturan terkait aset yang berhubungan dengan Rusia menyusul invasi ke Ukraina. Klub London Barat itu kemudian berpindah tangan dengan nilai Rp 56 Triliun. Saat proses penjualan inilah, ketidakteraturan finansial tersebut ditemukan.

Para pemilik baru, yang dikenal sebagai BlueCo, melaporkan sendiri temuan itu kepada FA, Premier League, dan UEFA. Menurut laporan Sky Sports News, sebagian besar kasus terkait dengan aktivitas transfer antara musim 2010/11 hingga 2015/16.

Nama besar seperti Eden Hazard, Samuel Eto’o, dan Willian Borges diduga termasuk dalam transaksi yang menjadi sorotan, menjadikan kasus ini semakin menarik perhatian.

Transfer Lama, Masalah Baru

Dalam pemeriksaan, ditemukan adanya pembayaran ke agen maupun pihak ketiga yang tidak dilaporkan sebagaimana mestinya. Situasi ini membuat Chelsea harus menyiapkan diri menghadapi konsekuensi hukum maupun finansial.

Disebutkan bahwa para pemilik baru bahkan menahan sekitar Rp 2,2 Triliun dari harga pembelian klub sebagai antisipasi bila terjadi hukuman besar.

Chelsea sebelumnya sudah mencapai kesepakatan dengan UEFA dengan membayar Rp 190 Miliar. Namun, penyelidikan yang dilakukan FA dan Premier League masih berlangsung dan bisa berujung pada sanksi tambahan.

FA dalam pernyataannya menegaskan bahwa Chelsea didakwa melanggar berbagai regulasi terkait agen sepak bola, kerja sama dengan perantara, serta investasi pihak ketiga pada pemain. Tuduhan ini mencakup periode panjang, tetapi mayoritas berfokus pada aktivitas antara musim 2010/11 hingga 2015/16.

Respons Chelsea dan Potensi Hukuman

Chelsea menyatakan bahwa mereka senang proses diskusi dengan FA mendekati akhir. Klub menegaskan telah menunjukkan transparansi penuh dengan memberikan akses ke semua data dan arsip sejarah yang relevan.

Mereka juga menyampaikan apresiasi kepada FA karena bersedia bekerja sama dalam kasus kompleks yang sebagian besar menyangkut peristiwa lebih dari satu dekade lalu.

Di sisi lain, FA memberi waktu hingga 19 September bagi Chelsea untuk merespons semua tuduhan tersebut. Jika klub memilih melawan dakwaan, masalah ini bisa berlanjut ke ranah pengadilan. Namun bila menerima, maka perhatian langsung akan tertuju pada jenis hukuman yang akan dijatuhkan.

Baik sanksi finansial maupun hukuman olahraga, seperti pengurangan poin, tetap menjadi kemungkinan. Namun, ada pandangan bahwa FA mungkin akan menahan diri untuk tidak menjatuhkan hukuman terlalu berat agar klub lain tidak segan melaporkan pelanggaran serupa di masa depan.

Saat ini, Chelsea dan dunia sepak bola Inggris menunggu keputusan akhir. Dengan 74 dakwaan yang telah diajukan, masa depan klub di kompetisi domestik bisa terdampak signifikan tergantung hasil penyelidikan dan putusan FA.

Exit mobile version