Chelsea semakin mendekati kesepakatan dengan Villarreal untuk mendatangkan penjaga gawang asal Denmark, Filip Jorgensen. Pemain berusia 22 tahun ini sedang dalam perjalanan ke Amerika Serikat untuk menjalani tes medis sebelum menyelesaikan kepindahannya ke Stamford Bridge.
Jorgensen, yang tampil impresif untuk Villarreal di La Liga musim lalu dengan mencatatkan 36 penampilan dan enam clean sheet, akan menandatangani kontrak berdurasi enam tahun di Chelsea dengan opsi perpanjangan 12 bulan.
Chelsea dikabarkan telah mencapai kesepakatan senilai sekitar Rp 420 Milyar untuk mendatangkan kiper muda tersebut, dengan transfer ini merupakan langkah ketujuh Chelsea di bawah manajer baru Enzo Maresca.
Raksasa London Barat telah berusaha keras untuk mendatangkan penjaga gawang utama baru musim panas ini. Setelah mengalami kesulitan dengan Robert Sanchez dan Djordje Petrovic di musim lalu, Maresca menginginkan kiper yang mampu bermain dari belakang.
Dalam pertandingan melawan Celtic di Notre Dame, Sanchez menunjukkan kelemahan dalam distribusi bola, sering kali menendang bola jauh di babak kedua. Sementara itu, Petrovic masih berada di Cobham untuk memulihkan diri dari cedera ringan.
Maresca, dalam komentarnya setelah pertandingan melawan Celtic, menyatakan bahwa dia belum dapat mengonfirmasi perekrutan Jorgensen dan bek Boca Juniors, Aaron Anselmino, yang juga hampir bergabung dengan Chelsea. “Begitu mereka tiba, kami akan memberikan komentar, tetapi saat ini, mereka masih bukan pemain kami,” ujar Maresca.
Perekrutan Jorgensen ini menandakan perubahan signifikan dalam strategi transfer Chelsea di bawah asuhan Enzo Maresca. Sang manajer berusaha membangun tim yang mampu mendominasi permainan dengan penguasaan bola yang intens, sesuai dengan filosofi “tiki taka”.
Meskipun skuad Chelsea saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan gaya tersebut, Maresca yakin bahwa dengan tambahan pemain yang tepat, mereka akan mampu beradaptasi dan bersaing di level tertinggi.
Pemain Baru Chelsea Bantah Isu Masalah Skuad
Kehadiran Enzo Maresca dan perubahan gaya permainan yang diusungnya sempat menimbulkan kekhawatiran mengenai kesesuaian skuad Chelsea saat ini dengan taktik sang manajer baru.
Pemain-pemain seperti Mykhailo Mudryk, Conor Gallagher, Noni Madueke, dan Axel Disasi, yang lebih cocok dengan gaya permainan langsung, dianggap kurang sesuai dengan taktik “tiki taka” ala Pep Guardiola yang diterapkan Maresca.
Namun, Tosin Adarabioyo, yang baru bergabung dengan Chelsea musim panas ini dan pernah bekerja sama dengan Maresca di Manchester City, meyakinkan bahwa skuad Chelsea sangat cocok untuk permainan penguasaan bola yang intens.
“Kami semua pemain sepak bola yang sangat berbakat dan kami ingin memainkan gaya ini,” ujar Adarabioyo. Dia menambahkan bahwa sejak hari pertama, Maresca telah menerapkan gaya permainannya dan para pemain menikmati pendekatan tersebut.
Pernyataan Adarabioyo memberikan optimisme bagi para pendukung Chelsea bahwa perubahan taktik yang diterapkan Maresca akan berhasil. Namun, bukti sebenarnya akan terlihat saat musim baru dimulai dan tim menunjukkan performa mereka di lapangan.
