Gilabola.com – Liam Delap resmi bergabung dengan Chelsea dari Ipswich Town dalam kesepakatan transfer senilai £30 juta, dan menolak pendekatan serius dari Manchester United.
Keputusan ini diklaim karena Delap melihat prospek yang lebih cerah di Stamford Bridge, terutama dengan keikutsertaan Chelsea di Liga Champions musim depan.
Chelsea Menang Persaingan dengan Man United
Delap, yang tampil impresif dengan 12 gol di Premier League musim lalu—termasuk satu gol ke gawang Chelsea—diincar dua raksasa Inggris: Chelsea dan Manchester United. Namun, The Blues sukses merebut hatinya.
“Saya bisa melihat arah klub ini ke depan dan sangat bersemangat untuk berkembang di sini,” ujar Delap dalam pernyataan resminya. “Saya harap bisa meraih hal-hal luar biasa bersama Chelsea dan membantu klub meraih lebih banyak trofi.”
Chelsea tampil lebih meyakinkan di akhir musim 2024/25 dengan memenangkan UEFA Conference League dan finis di posisi lima besar, sedangkan Man United gagal lolos ke kompetisi Eropa.
Delap Jawaban Masalah Lini Depan Chelsea
Manajer Enzo Maresca memang sedang mencari penyerang baru untuk menambah daya gedor dan menjadi pesaing Nicolas Jackson. Kepercayaan terhadap Christopher Nkunku masih dipertanyakan karena kondisi fisik dan inkonsistensinya musim lalu.
Delap dinilai sebagai kombinasi ideal antara potensi muda dan pengalaman Premier League, meski Ipswich terdegradasi ke Championship. Kehadiran klausul rilis membuat Chelsea bisa mendapatkannya dengan harga cukup kompetitif di pasar saat ini.
Man United Gagal Lagi, Lirik Target Lain
Manchester United sendiri sudah mengamankan transfer Matheus Cunha dari Wolves seharga £60 juta, namun tetap butuh tambahan di sektor penyerangan.
Gagalnya mendatangkan Delap memaksa Ruben Amorim mencari opsi lain, setelah juga kehilangan target seperti Bryan Mbeumo dan Mohammed Kudus dalam persaingan dengan rival liga.
Sementara itu Chelsea kembali menunjukkan tajinya dalam merekrut talenta muda berbakat, dan Delap bisa menjadi salah satu investasi terbaik mereka di musim panas ini.
Kini United harus mulai realistis: tanpa Eropa dan tanpa proyek yang menjanjikan, mereka makin sulit bersaing dalam perburuan pemain elite — bahkan oleh tim-tim yang sebelumnya mereka anggap setara atau di bawah.