Gilabola.com – Chelsea dikabarkan menolak membayar lebih dari Rp 657 Miliar untuk Alejandro Garnacho, meski Manchester United awalnya mematok harga Rp 1,3 Triliun sebelum menurunkannya menjadi Rp 876 Miliar.
Situasi ini menimbulkan spekulasi baru tentang masa depan sang winger Argentina, terutama setelah dia tidak disertakan dalam tur pramusim ke Amerika Serikat oleh pelatih Ruben Amorim.
Keputusan itu dianggap banyak pihak sebagai sinyal jelas bahwa Garnacho bukan bagian utama dari rencana Amorim musim depan, terutama mengingat karakternya yang meledak-ledak saat tidak diberi kesempatan.
Chelsea menilai Garnacho dapat menjadi investasi jangka panjang yang cocok dengan proyek Enzo Maresca, tetapi mereka tetap menganggap harga yang diminta terlalu tinggi. Negosiasi sempat terhenti setelah pihak Stamford Bridge menolak mentah-mentah tuntutan nominal yang diajukan.
Di sisi lain, Manchester United tengah berupaya memangkas jumlah pemain sayap mereka. Garnacho, bersama Jadon Sancho dan Antony, disebut masuk daftar pemain yang bisa dilepas demi restrukturisasi lini serang.
Manuver Pertukaran dan Strategi Kreatif
Situasi makin menarik ketika laporan menyebut Chelsea mempertimbangkan memasukkan Christopher Nkunku sebagai bagian dari tawar-menawar. Nkunku, yang dibeli Chelsea seharga Rp 1 Triliun tetapi belum memenuhi ekspektasi, disebut bisa menjadi kartu truf dalam negosiasi.
Walau pertukaran langsung belum disepakati, kedua klub disebut membuka diri untuk mengeksplorasi skema lain yang mungkin mendekatkan kesepakatan.
Sementara itu, fokus utama Chelsea di bursa transfer masih tertuju pada perekrutan bek Ajax Jorrel Hato dan gelandang RB Leipzig Xavi Simons. Garnacho dipandang sebagai bonus jika target-target utama mereka berhasil diamankan.
Hanya saja, kenyataan bahwa Manchester United enggan menurunkan harga lebih jauh membuat kemungkinan transfer ini bisa saja mandek jika tidak ada kompromi.
Di kubu Old Trafford, manajemen juga mencoba memanfaatkan Garnacho untuk mendatangkan striker baru. Laporan The Independent menyebut United telah berbicara dengan Aston Villa mengenai kemungkinan barter Garnacho dengan Ollie Watkins.
Villa tetap menegaskan Watkins tidak dijual di jendela transfer ini, tetapi negosiasi masih terus dikulik dengan berbagai cara, mengingat Amorim mendambakan penyerang nomor sembilan yang murni untuk melengkapi lini depannya.
Pertarungan Harga dan Regulasi Finansial
Rencana melepas Garnacho bukan semata-mata untuk membentuk ulang skuad, tetapi juga berkaitan dengan aturan Profit and Sustainability Regulations (PSR) Liga Inggris.
Karena Garnacho merupakan jebolan akademi klub, setiap penjualannya akan tercatat sebagai keuntungan bersih di neraca keuangan klub, sesuatu yang sangat penting untuk neraca laporan keuangan klub.
Itulah sebabnya United mencoba mencari kesepakatan yang tidak hanya memberi ruang finansial, tetapi juga memuluskan langkah dalam merekrut pemain lain seperti Nicolas Jackson atau Watkins.
Untuk saat ini, Chelsea tetap teguh dengan batas Rp 657 Miliar mereka, sementara Manchester United belum menunjukkan tanda-tanda akan melepas Garnacho di bawah harga yang diinginkan.