Danny Welbeck, Penjualan Rp 356 Miliar yang Mulai Hantui Manchester United

Gilabola.comManchester United tampaknya harus menelan kenyataan pahit bahwa keputusan menjual Danny Welbeck ke Arsenal pada 2014 bisa menjadi salah satu kesalahan transfer terbesar klub dalam satu dekade terakhir.

Striker asal Inggris itu, yang kini membela Brighton & Hove Albion, menunjukkan kebangkitan luar biasa di usia 34 tahun dan berpotensi kembali mengganggu mantan timnya saat keduanya bertemu akhir pekan ini.

Welbeck dilepas dengan harga £16 juta ketika usianya baru 23 tahun. Kala itu, dia telah mencetak 29 gol dalam 142 penampilan bersama Manchester United.

Meski sempat tampil cukup baik di Arsenal dengan catatan 32 gol dalam 126 laga, performanya tidak pernah dianggap sebagai ancaman besar di Premier League. Namun, situasi itu berubah sejak dia bergabung dengan Brighton pada 2020.

Perjalanan karier Welbeck di pantai selatan Inggris justru membawa kebangkitan baru. Dia kembali menemukan ketajamannya meskipun tidak selalu menjadi starter utama. Musim lalu, Welbeck mencatatkan sepuluh gol dari 30 penampilan liga, torehan terbaiknya sepanjang bermain di kasta tertinggi sepak bola Inggris.

Karier Panjang dan Konsistensi di Usia Senja

Selain kontribusi gol, gaya bermain Welbeck juga memberi dampak besar bagi Brighton. Dia dikenal kuat dalam duel udara, rajin menekan lawan, dan sering membuka ruang bagi rekan setimnya. Meski usianya tak muda lagi, dia tetap mampu memberikan ancaman bagi lini belakang lawan dengan mobilitas dan pengalaman yang dimilikinya.

Performa terbarunya datang akhir pekan lalu saat Brighton menang 2-1 atas Newcastle United di Amex Stadium. Dalam laga itu, Welbeck mencetak dua gol dan membawa timnya meraih tiga poin penting. Tambahan dua gol tersebut membuatnya mengoleksi empat gol dari delapan pertandingan musim ini.

Catatan itu menjadi peringatan bagi Manchester United yang akan menghadapi Brighton pada Sabtu mendatang. Sejak meninggalkan Old Trafford, Welbeck kerap tampil gemilang setiap kali menghadapi mantan klubnya. Dalam laga perdananya di Old Trafford sebagai pemain Arsenal, dia sempat mencetak gol meskipun timnya kalah 2-3.

Musim berikutnya, dia kembali mencetak gol melawan United di Emirates Stadium. Catatan itu berlanjut ketika membela Brighton, di mana ia sudah tiga kali menjebol gawang tim lamanya, termasuk saat Brighton menang 2-1 musim lalu.

Bagi Brighton, pengalaman dan profesionalisme Welbeck menjadi aset berharga di ruang ganti. Dia tidak hanya memberi kontribusi di lapangan, tetapi juga menjadi panutan bagi pemain muda yang tumbuh di bawah asuhan manajer sebelumnya, Roberto De Zerbi.

Jika melihat kondisi Manchester United saat ini yang masih mencari konsistensi di bawah arahan Ruben Amorim, banyak pihak menilai Welbeck sebenarnya bisa menjadi sosok ideal di lini depan.

Dengan gaya bermain yang mengandalkan pressing dan link-up play, dia diyakini cocok berduet dengan striker muda seperti Benjamin Sesko.

United mungkin tak menyadari betapa berartinya sosok seperti Welbeck hingga kini. Keputusan melepasnya sepuluh tahun lalu, yang kala itu dianggap langkah bisnis wajar, kini tampak seperti kesalahan perhitungan.

IKLAN